GridKids.id - Modernisasi merupakan kemajuan yang terjadi pada kehidupan dunia yang berkaitan dengan perubahan pola pikir dan hidup tradisional ke modern.
Modernisasi adalah pola perubahan tradisional menjadi modern agar kehidupan lebih praktis dan efisien.
Modernisasi biasanya berkaitan dengan perkembangan dan peradaban dari waktu ke waktu, salah satunya bisa dilihat pada perkembangan teknologi dan komunikasi yang makin pesat dari waktu ke waktu.
Namun, perlu dipahami bahwa enggak semua lapisan masyarakat bisa mengikuti gaya hidup modern.
Khususnya masyarakat-masyarakat pedalaman yang masih sangat asing dengan perkembangan ekonomi dan sulit mengakses informasi terkini.
Hal ini secara enggak langsung berdampak pada semua golongan masyarakat dunia, khususnya pada remaja.
Remaja adalah kelompok masyarakat yang banyak terdampak berbagai penemuan dan pembaharuan teknologi dalam upaya penyebaran ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Remaja sebagai masa transisi dari usia kanak-kanan ke dewasa, melalui masa yang naik dan turun sehingga mudah terpengaruh oleh berbagai nilai-nilai yang masih asing untuk mereka.
Perkembangan zaman memengaruhi gaya hidup remaja yang menjadi salah satu target yang potensial dalam modernisasi dunia.
Hal ini sedikit banyak memengaruhi gaya hidup dan pola pikir para remaja yang makin modern dan menjauhi nilai-nilai tradisional yang diwariskan oleh masyarakatnya.
Kehidupan masyarakat modern sehari-hari terbagi jadi dua jenis menurut Jean Halley, yaitu pengalaman estetik yang demokratis dan keinginan untuk menunjukkan identitas kelas yang dominan.
Baca Juga: 4 Dampak Negatif Modernisasi bagi Kehidupan dan Upaya Menghadapinya
Dampak Modernisasi bagi Kehidupan Remaja
Salah satu versi kehidupan sehari-hari masyarakat modern menurut Jean Halley adalah identitas kelas yang dominan.
Kelas dominan dikenal juga dengan poweful class atau generasi yang memproduksi entertainment hingga barang-barang mewah yang menunjukkan prestise.
Para remaja kini disebut sebagai kelompok usia yang mewakili versi tersebut, bedanya remaja menjadi konsumen yang selalu berusaha mendapatkan berbagai barang-barang mewah (tersier) supaya enggak ketinggalan zaman.
Hal ini disebut berpotensi membuat para remaja untuk berbuat negatif karena terdorong untuk bertindak konsumtif demi memeroleh standar mode yang diharapkannya.
Dalam perwujudan gaya hidup dan pola pikir ini juga didukung oleh adanya konsep diri yang memengaruhi keputusan seseorang untuk membeli atau mendapatkan suatu barang.
Misalnya seorang remaja menggemari kebudayaan asing seperti pop culture, enggak jarang akan banyak upaya untuk membeli beberapa benda yang menunjukkan bahwa remaja tersebut adalah fans setia dari sebuah grup musik tertentu.
Selain itu, remaja juga sangat akrab dengan penggunaan media sosial yang begitu masif dan jadi bagian dari keseharian.
Meski mungkin masih ada remaja yang enggak menggunakan media sosial, namun lebih banyak lagi yang menggunakannya sepanjang waktu.
Terlepas dari interest atau kesukaannya masing-masing, banyak remaja menghabiskan banyak waktu terpaku pada hal-hal yang dilihatnya di media sosial.
Hal ini secara enggak langsung memengaruhi kehidupan sosial remaja yang jadi jarang berinteraksi dengan keluarga atau orang-orang terdekatnya.
Bahkan beberapa dari mereka lebih mengenal teman-teman yang dikenal di media sosial ketimbang tetangga yang ada di sekitar dan bisa ditemuinya setiap hari.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar