GridKids.id - Kali ini kita akan membahas tentang pengaruh dan peran Organisasi Taman Siswa terhadap pendidikan di Indonesia.
Organisasi Taman Siswa merupakan salah satu dari Organisasi Pergerakan Nasional, Kids.
Organisasi ini tentu saja sangat berpengaruh besar terhadap pendidikan di Indonesia yang kita tempuh sampai saat ini.
Pendidikan adalah aspek terpenting di dalam upaya menciptakan peradaban yang unggul.
Dengan pendidikan ini, kita mampu mencetak insan-insan cendekiawan yang religius, berintelektual, dan berjiwa sosial tinggi.
Untuk menyongsong kemajuan pembangunan nasional, negara memiliki kewajiban dalam mempersiapkan segala aspek yang mendukung untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Pembangunan nasional ini, salah satunya bisa ditempuh dengan sektor pendidikan.
Di zaman pemerintahan kolonial Belanda, mereka menjadi pihak pertama yang memperkenalkan sistem pendidikan di Indonesia.
Namun, kebijakan ini hanya untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dengan harga murah.
Pada akhirnya, muncul para kaum pergerakan nasional yang memperkenalkan sistem pendidikan sesuai dengan ciri kepribadian Indonesia.
Kaum pergerakan nasional ini adalah para kaum elit pribumi yang memiliki misi.
Misi-misi mereka yaitu mencetak anak-anak bangsa berjiwa nasionalisme dan patriotisme sebagai awal mula pemutusan rantai belenggu penjajahan lewat perang kaum intelektual.
Kiprah Organisasi Taman Siswa
Organisasi Taman Siswa didirikan pada 3 Juli 1922 yang berlokasi di Yogyakarta.
Organisasi ini didirikan karena kekecewaan pada sistem pendidikan di masa lampau.
Di masa itu, terjadi diskriminasi antara pendidikan anak
Eropa dan bangsawan pribumi dengan pendidikan anak kaum pribumi biasa.
Karena itulah terjadi keselarasan sistem pendidikan di masa lampau, padahal pendidikan adalah hak setiap anak.
Namun, kebijakan ini hanya untuk membatasi pergerakan dan perkembangan pola pemikiran kaum pribadi yang membuat kolonial Hindia Belanda merasa khawatir.
Upaya yang dilakukan Belanda untuk mengatasi keresahan ini adalah dengan meninggikan biaya pendidikan sehingga hanya kaum elit saja yang mampu mengakses pendidikan.
Untuk itu, Ki Hadjar Dewantara berupaya untuk menghilangkan sistem pendidikan tersebut dengan menekan sistem pendidikan yang berakar pada kebudayaan lokal.
Sistem pendidikannya sendiri dilaksanakan berdasarkan pada sistem among atau sistem pendidikan yang bermuatan pada jiwa kekeluargaan, bersendikan kodrat alam, dan kemerdekaan.
Baca Juga: 5 Dampak Positif Organisasi Pergerakan Nasional bagi Bangsa Indonesia
Pengaruh dan Peran Organisasi Taman Siswa terhadap Pendidikan di Indonesia
Dalam menjalankan organisasi ini, Ki Hadjar Dewantoro mengedepankan tiga prinsipnya, yaitu Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa, dan Tut wuri handayani.
Ketiganya memiliki peran yang sangat besar untuk menentukan sikap seorang tenaga pendidik agar mampu menciptakan suasana pembelajaran yang humanis.
Organisasi Taman Siswa menangkal sistem pendidikan yang enggak sesuai dengan kaidah pendidikan itu sendiri.
Sama seperti pemerintahan kolonial yang menekankan pendidikan pada akar intelektualisme, individualisme, dan materalistik.
Organisasi ini juga mengimplementasikan nilai-nilai luhur di dalamnya untuk mencapai cita-cita pendidikan nasional.
Selain itu, mengakulturasikan lingkungan keluarga, perguruan, dan masyarakat dalam proses pembelajaran.
Berbagai upaya yang dilakukan oleh Organisasi Taman Siswa ini masih diterapkan hingga saat ini, lo.
Program pendidikan sangat diperlukan peran dari berbagai pihak guna memberikan suatu dukungan agar suatu kebijakan pendidikan dapat direalisasikan dengan baik.
Nah, itulah penjelasan tentang pengaruh dan peran Organisasi Taman Siswa terhadap pendidikan di Indonesia.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar