GridKids.id - Apakah kamu tahu apa itu kalimat tanya retoris, Kids?
Nah, pada kesempatan kali ini GridKids akan membagikan artikel tentang pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat tanya retoris.
Secara singkat, kalimat tanya retoris adalah jenis kalimat tanya yang sering ada dalam sebuah pidato maupun orasi.
Kalimat retoris juga umumnya dipakai untuk menanyakan sesuatu hal yang tak perlu jawaban dari lawan bicaranya.
Berikut penjelasan lengkapnya!
Pengertian Kalimat Tanya Retoris
Kalimat tanya retoris merupakan kalimat tanya yang biasa mengarah ke pertanyaan untuk memberikan semangat, kritik, dan gagasan.
Jadi, bisa diartikan juga bahwa kalimat tanya retoris merupakan kalimat tanya yang sebenarnya enggak memerlukan jawaban.
Hmm... kenapa begitu, ya?
Karena, jawabannya sudah ada dalam pertanyaan yang telah disampaikan, Kids.
Sebenarnya, kalimat retoris ini bukanlah pertanyaan, melainkan pernyataan yang dilontarkan dalam bentuk pertanyaan.
Baca Juga: Contoh Kalimat Tanya Langsung dan Tak Langsung dalam Bahasa Jerman
Ciri-ciri Kalimat Tanya Retoris
Terdapat beberapa ciri kalimat tanya retoris, yaitu:
- Tak membutuhkan jawaban.
- Berbentuk pertanyaan dan penegasan.
- Sang penanya dan orang yang ditanya mengetahui jawabannya.
- Kadang menggunakan kata tanya.
Contoh Kalimat Tanya Retoris
1. Bisakah kita hidup seribu tahun lamanya?
2. Apakah mencuri itu berdosa?
3. Sudah malam seperti ini, kamu baru saja pulang?
Baca Juga: Mengenal Kata Tanya dalam Bahasa Jepang serta Contoh Kalimatnya, Apa Saja?
4. Bukankah harimau itu pemakan daging?
5. Apakah kau tidak punya hati nurani?
6. Kau tidak tahu kalau di sini itu bukan tempat sampah?
7. Tak tahukah dirimu bahwa itu perbuatan dosa?
8. Mungkinkah kita menghidupkan kembali orang yang sudah meninggal?
Itulah penjelasan materi tentang pengertian, ciri-ciri, dan contoh kalimat tanya retoris.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar