Jadi, kita bisa saja merancang mesin waktu namun sebagian besar memerlukan energi negatif yang tampak tak ada di alam semesta.
Jika kita menjatuhkan bola tenis bermassa negatif, bola itu akan jatuh ke atas.
Namun, ada juga pendapat lain dari ahli fisika matematika Frank Tripler yang mencetuskan konsep mesin waktu yang tak melibatkan massa negatif tapi, memerlukan banyak energi yang ada di alam semesta.
Perjalanan waktu ini dianggap melanggar hukum fisika termodinamika yang menyatakan keacakan harus selalu meningkat dan waktu hanya bisa bergerak ke satu arah.
Dengan melakukan perjalanan ke masa lalu, kita pergi dari waktu sekarang (keadaan entropi tinggi) ke masa lalu yang harus memiliki entropi lebih rendah.
Argumen tersebut berasal dari ahli kosmologi Inggris Arthur Eddington, yang mengatakan bahwa pergi ke masa lalu enggak mungkin dilakukan.
Memecahkan Paradoks
Tak ada keraguan jika kita menghadapi paradoks sehingga bisa melakukan perjalanan waktu dengan bebas.
Paradoks yang paling terkenal adalah "grandfather paradox" yang mana secara hipotesis, bisa menggunakan mesin waktu untuk melakukan perjalanan ke masa lalu.
Dalam novel tersebut, Billy Pilgrim hanya bisa melakukan perjalanan ke titik lain di garis dunianya, tetapi enggak bisa ke titik lain dalam ruang dan waktu.
Baca Juga: Mengenal Astronaut Seorang Penjelajah Luar Angkasa, Kelas 6 SD
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar