Proses ini disebut oleh para ilmuwan sebagai spagetifikasi.
Spagetifikasi terjadi karena gravitasi lubang hitam menekan tubuh secara horizontal sambil menariknya ke arah vertikal.
Kalau kaki manusia melompat ke dalam lubang hitam terlebih dahulu, gaya gravitasi di jari kaki akan jauh lebih kuat daripada saat menarik kepala.
Setiap bagian tubuh manusia juga akan memanjang ke arah yang berbeda.
Dalam prosesnya, tubuh benar-benar akan terlihat seperti spageti.
Jadi, saat manusia jatuh ke dalam lubang hitam bermassa bintang, ia akan mati dengan bentuk seperti spageti, ratusan kilometer sebelum mencapai singularitas.
Skenario ini enggak sepenuhnya didasarkan pada teori dan spekulasi.
Para astronom menyaksikan "peristiwa gangguan pasang surut" seperti itu pada tahun 2014.
Saat itu, beberapa teleskop luar angkasa menangkap sebuah bintang yang berada terlalu dekat dengan lubang hitam.
Bintang tersebut terlihat terbentang dan tercabik-cabik, menyebabkan sebagian material jatuh di luar horizon peristiwa, sedangkan sisanya terlempar kembali ke ruang angkasa.
Tentu saja, apa pun jenis lubang hitam yang dimasuki, pada akhirnya manusia akan terkoyak oleh gravitasi yang ekstrem.
Baca Juga: Apa yang Terjadi kalau Manusia Masuk ke Lubang Hitam? #AkuBacaAkuTahu
Enggak ada materi, terutama tubuh manusia yang berdaging, yang bisa bertahan utuh.
Jadi, begitu manusia melewati batas horizon peristiwa, manusia enggak akan bertahan.
(Penulis: Lulu Lukyani)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar