GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mendengar dongeng atau legenda tentang puteri duyung?
Banyak orang yang memiliki gambaran puteri duyung cantik jelita yang hidup di dalam lautan luas.
Namun, benarkah puteri duyung yang asli benar ada dan nyata?
Dalam buku Unexplained! 347 Strange, Incredible Occurences, and Puzzling Physical Phenomena (Judul Indonesianya: Membuka Misteri Dunia: Puteri Duyung Maefolk, 1993), karya Jerome Clark, dijelaskan tentang fenomena puteri duyung yang masih jadi perdebatan hingga saat ini.
Pada 1723 dilakukan penyelidikan resmi oleh Danish Royal Commission yang menyelidiki tentang fenomena puteri duyung ini.
Penyelidikan ini bertujuan untuk menemukan fakta tentang keberadaan puteri duyung yang menggemparkan banyak orang pada masa itu.
Salah seorang anggota komisi yang turut menyelidiki fenomena ini melihat sendiri seorang merman (pangeran laut) di dekat kepulauan Faroe, di perairan Samudera Atlantik Utara, dekat Skotlandia.
Kemunculan merman itu bukan menghindari kapal manusia yang mendekat melainkan menghampiri dengan menyelam.
Lalu, muncul ke permukaan air untuk menatapi manusia-manusia yang ada di atas kapal.
Tiga dasawarsa setelahnya sebuah buku berjudul Natural History of Norway (1752-1753) karya Uskup Erik Pontoppidan mengungkap pengalamannya melihat puteri duyung.
Dalam salah satu bagian dari bukunya, sang Uskup menyebutkan bahwa ada ratusan orang terpandang mengaku pernah melihat puteri duyung dan makhluk sejenisnya berkeliaran dan hidup di perairan dekat kota Bergen, Norwegia.
Baca Juga: Dongeng Putri Duyung Kecil, Dongeng Anak #MendongenguntukCerdas
Lalu, seperti apa sih latar belakang mitos tentang keberadaan putri duyung yang sering muncul dan terlihat oleh manusia?
Yuk, simak sama-sama uraian lengkap penjelasannya di bawah ini, Kids.
Latar Belakang Mitos Putri Duyung
Legenda puteri duyung berkembang sejak lama, kisah paling awal berkaitan dengan sosok Dewa Oannes di Kerajaan Babilonia.
Dewa Oannes punya wujud setengah manusia dan setengah ikan dan muncul di kawasan Laut Erythrean untuk berbagai pengetahuan dan budaya kepada manusia di daratan.
Sosok Putri Duyung menjadi sosok dewa-dewi yang disembah di Syria, Yunani, China, India, dan Roma.
Bahkan pada beberapa abad ke belakang, sosoknya selalu digambarkan di tiap cerita rakyat atau dongeng di seluruh dunia.
Kosa kata Inggris Kuno untuk laut adalah mere, inilah kenapa makhluk ini dinamai dengan mermaid, merman, merfolk.
Penutur pertama tentang mitos dan cerita rakyat tentang Puteri Duyung adalah Pliny the Elder.
Pliny the Elder merupakan seorang naturalis dari abad pertama Masehi.
Pliny the Elder menceritakan bahwa hal itu bukan sesuatu yang ajaib, seorang merfolk adalah sosok yang punya kulit kasar dan bersisik dan pernah terlihat sekarat ketika terdampar di pantai lalu mati terbaring di sana.
Baca Juga: 3 Aspek Penting Dongeng dalam Perkembangan Moral Anak, Apa Saja? #MendongenguntukCerdas
Selain, merfolk yang terlihat terdampar dan mati di pantai, ada juga legenda puteri duyung yang melibatkan kisah anjing laut Eropa Utara yang disebut dengan Selkie dalam "The Grey Selkie of Sule Skerrie".
Sosok Selkie akan terlihat seperti manusia ketika berada di daratan, diceritakan bahwa sosok selkie akan melepaskan kulit mereka sebagai anjing laut dan menampakkan wujud manusianya.
Hal ini juga dilakukan oleh sosok puteri duyung yang merubah wujudnya menjadi manusia supaya bisa hidup di daratan.
Namun, rasa rindunya pada rumahnya di laut membuat sosok ini akhirnya kembali menceburkan diri mereka ke laut dan hidup di dalamnya untuk selama-lamanya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar