GridKids.id - Kids, pernahkah kamu bertanya-tanya tentang jenis-jenis awan yang sering menghiasi langit?
Jika diperhatikan, awan-awan di langit memiliki bentuk yang berbeda-beda, lo.
Awan adalah kelompok butiran air, es, atau kedua-duanya yang tampak mengelompok di atmosfer.
Terbentuknya awan bermula dari sekumpulan uap air yang dipanaskan matahari.
Nah, uap air tersebut naik ke permukaan udara. Semakin tinggi maka semakin dingin udaranya begitu juga dengan uap tersebut.
Diketahui suhu yang dingin juga enggak bisa menampung uap air terlalu banyak sehingga uap mengembun menjadi tetesan-tetesan atau kristal es.
Berdasarkan tingkatannya, awan dibedakan menjadi empat, yaitu keluarga awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan awan perkembangan vertikal.
Pada artikel ini GridKids akan mencari tahu jenis-jenis awan cumulus yang termasuk dalam keluarga awan perkembangan vertikal.
Apakah kamu pernah mendengar ilmuwan Luke Howard, Kids? Luke Howard mendapat julukan si 'bapak awan' karena memiliki pengaruh khususnya pada studi tentang awan.
Howard merupakan ahli kimia yang lahir tahun 1772 di Inggris. Kecintaannya akan langit membuatnya menjadi seorang meteorolog.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja jenis-jenis awan cumulus, Kids!
Baca Juga: Mengapa Awan Dapat Melayang di Angkasa? #AkuBacaAkuTahu
Jenis-Jenis Awan Cumulus
Awan cumulus merupakan awan tebal yang memiliki puncak yang tinggi dan bentuknya padat serta memiliki batas yang jelas.
Tahukah kamu? Pembentukan awan cumulus disebabkan oleh faktor ketidakstabilan dari lapisan atmosfer.
Awan cumulus memiliki komposisi yang terdiri dari tetes-tetes air, sedangkan kristal-kristal es atau kristal saljunya biasanya tertutup pada bagian awal yang suhunya di bawah 0 derajat Celsius, Kids.
Di bawah ini merupakan jenis-jenis awan cumulus, antara lain:
1. Cumulus Congestus
Cumulus congestus ialah jenis awan cumulus yang didasarkan pada rentang ketinggian rendah atau menengah.
Nah, terbentuknya awan cumulus congestus berasal dari tahap peralihan antara awan cumulus mediocris dan cumulus nimbus.
Meski umumnya terbentuk dari tahap peralihan antara mediocris cumulus, awan ini juga bisa terbentuk dari altocumulus castellanus atau stratocumulus castellanus, Kids.
Diketahui awan cumulus congestus bisa menghasilkan hujan dengan intensitas sedang hingga berat.
Baca Juga: Tampak Cerah, Kenapa Langit Siang Hari Berwarna Biru? #AkuBacaAkuTahu
2. Cumulus Humilis
Cumulus humilis merupakan jenis awan cumulus yang memiliki luas vertikal yang kecil.
Awan ini terbentuk dari panas matahari yang digunakan untuk pendinginan proses konveksi yang menyebabkan awan cumuliform untuk meratakan dan berubah menjadi awan cumulus humilis.
Tahukah kamu? Awan cumulus humilis merupakan awan yang bisa mengindikatorkan cuaca.
3. Cumulus Mediocris
Kids, diketahui awan cumulus mediocris memiliki karakteristik bentuk seperti bunga kol pada awan cumulus.
Awan cumulus mediocris terbentuk ketika terdapat kenaikan awan dari cumulus humilis.
Umumnya, awan ini enggak menghasilkan curah hujan dengan intensitas rendah, namun lebih mirip dengan intensitas curah hujan yang dihasilkan oleh awan cumulus congetus dan cumola nimbus.
Itulah informasi tentang jenis-jenis awan cumulus yang bisa digunakan untuk memprediksi cuaca, ya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar