GridKids.id - Kids, tahukah kamu bagaimana sejarah munculnya kue ulang tahun?
Setiap ulang tahun, memakan kue tart dengan lilin di atasnya sudah jadi tradisi turun-temurun, nih.
Enggak cuma di Indonesia, tapi hal ini sudah jadi sebuah kebiasaan saat ulang tahun di seluruh dunia.
Hmm... tapi, dari mana tradisi ini bermula, ya?
Yuk, kita cari tahu sejarahnya!
Sejarah dari Yunani
Di masa lalu, orang Yunani selalu mengadakan perayaan atas nama Artemis.
Artemis sendiri adalah salah satu dewi Yunani yang merupakan dewi bulan, simbol kesucian dan perburuan.
Saat merayakannya, orang-orang Yunani akan membuat kue berbentuk bulat dan menyalakan lilin di atasnya yang melambangkan bulan.
Kue yang dibentuk bulat dianggap mewakili bentuk bulan purnama, sedangkan lilin melambangkan cahaya dari bulan yang menyinari Bumi di malam hari.
Kebiasaan orang Yunani melakukan ritual tersebut dipercaya berasal dari orang-orang Mesir.
Baca Juga: 15 Contoh Ucapan Ulang Tahun dalam Bahasa Jepang serta Artinya
Sejarah dari Mesir
Orang Mesir melakukan tradisi dengan membuat kue untuk upacara penobatan firaun.
Bagi orang Mesir kuno, penobatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan seorang firaun yang dianggap sebagai dewa di budaya mereka.
Orang Yunani kemudian 'meminjam' gagasan tentang perayaan besar untuk menghormati seseorang atau dewa.
Sejarah dari Jerman
Sejarah perayaan ulang tahun juga dipercaya sebagai bentuk festival anak-anak atau kinderfest di Jerman.
Tradisi kue ulang tahun diperkirakan berasal dari Jerman pada sekitar 1400-1500 Masehi.
Kinderfest di Jerman adalah perayaan untuk anak-anak. Berasal dari kata 'kinder' yang dalam bahasa Jerman berarti anak-anak.
Dulu, orang Jerman percaya kalau anak-anak rentan terhadap bahaya dari setan atau roh jahat yang bisa menimpa pada hari ulang tahun mereka.
Oleh karena itu, kue dengan lilin disiapkan di pagi hari. Saat lilin padam, maka segera diganti dengan lilin yang lain.
Ritual ini berlangsung sampai malam hari saat anak akhirnya disuruh meniup semua lilin sekaligus.
Baca Juga: HUT TNI Diperingati 5 Oktober, Ini Sejarah TNI Sebagai Pertahanan Negara
Praktik ini dipercaya masyarakat Jerman di masa lalu untuk membantu menyampaikan keinginan atau harapan anak kepada Tuhan.
Lalu, meniup lilin saat hari ulang tahun melambangkan sebuah keinginan dan harapan agar hubungan anak dengan tuhan menjadi lebih kuat.
Lalu, bagaimana tradisi kue ulang tahun dan lilin bisa menyebar ke seluruh dunia?
Hal ini enggak terlepas dari perjalanan bangsa Eropa ke berbagai tempat di penjuru dunia.
Pada akhir tahun 1600-an, orang Jerman dan Eropa bermigrasi ke Amerika, dan membawa kue serta bentuk perayaan ke dunia baru.
Zaman kolonialisme pun mencapai puncaknya pada tahun 1600-an.
Lalu, berkontribusi pada penyebaran praktik perayaan ulang tahun dengan makan kue dan tiup lilin ke seluruh penjuru dunia, seperti ke Afrika, Asia Barat, Asia, dan tempat lain di dunia.
(Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar