Nah, pada abad ke-8 SM, Numa Pompilius menambahkan dua bulan penanggalan kalender Romawi, yaitu Januarius dan Februarius.
Numa Pompilius merevisi kalender republik Romawi dengan menggantikan Maret dengan Januari sebagai bulan pertama.
Keputusan tersebut dinilai sangat tepat karena Januari diambil dari nama 'Janus' yang memiliki arti dewa Romawi untuk segala permulaan.
Selain itu, penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru dilakukan sebagai penghormatan pertama Dewa Janus.
Dewa Janus merupakan dewa Romawi yang memiliki dua muka untuk memandang ke depan dan belakang.
Maka dari itu penetapan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru adalah wujud penghormatan kepada dewa Janus.
Penetapan ini dibantu oleh Sosigenes yakni seorang astronom dan matematikawan yang tersohor di Iskandariyah.
Tahukah kamu? Perayaan tahun baru yang dilakukan oleh orang Romawi Kuno adalah dengan mempersembahkan korban kepada Dewa Janus.
Selain itu, mereka juga mendekorasi rumah dengan mengadakan pesta.
Namun, kini tradisi perayaan tahun baru di setiap negara sudah berbeda-beda.
Baca Juga: Ada yang Mecahin Piring di Pintu Tetangga, Ini Tradisi Nyeleneh Tahun Baru di Berbagai Negara
Diketahui hal ini bergantung dari budaya dan tradisi yang ada di daerah tersebut.
Demikianlah informasi tentang penetapan tanggal 1 Januari sebagai tahun baru.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar