GridKids. id - Kids, apakah kamu sering melihat langit sore hari yang berubah warna dari biru menjadi jingga?
Ternyata langit sore enggak selalu berubah warna menjadi jingga saja, melainkan bisa berubah warna juga menjadi warna merah jambu atau pink.
Meski jadi pemandangan yang indah, tahukah kamu bahwa langit berwarna pink adalah pertanda akan datang sebuah bencana?
Bencana yang ditandai dengan langit warna pink atau keunguan adalah angin topan hagibis yang dalam bahasa tagalog dari Filipina berarti cepat.
Peristiwa topan hagibis pernah memicu bencana topan parah di Jepang pada 1958 lalu dan muncul kembali lagi pada 2019 lalu di Nagoya, Jepang.
Topan hagibis diperkirakan akan menghantam dengan kecepatan mencapai 160 km/ jam pada pusatnya.
Fenomena langit yang berubah warna jadi pink keunguan ini adalah hasil dari fenomena scattering atau hamburan.
Ketika badai topan dan hujan mulai menghujam Bumi, maka partikel-partikel di udara yang berukuran besar akan tersapu di atmosfer.
Sedangkan, molekul dan partikel-partikel kecil tersisa memengaruhi penyebaran cahaya dan menyebabkan langit jadi berubah pink keunguan.
Topan hagibis bisa menyebabkan terjadinya curah hujan tinggi dibarengi dengan angin kencang sehingga memicu banjir besar yang menyebabkan puluhan hingga ratusan sungai meluap.
Lalu, apa sajakah dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana topan hagibis ini? Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.
Baca Juga: Kenapa Langit Sore Berwarna Oranye? Begini Penjelasannya #AkuBacaAkuTahu
Dampak Terjadinya Topan Hagibis
Tak hanya menyebabkan banyak sungai-sungai di lokasi topan meluap, berbagai jalur dan alur transportasi jadi terhambat.
Demi keamanan dan keselamatan masyarakat, seluruh layanan transportasi seperti di Bandara Internasional Haneda dan Narita di Tokyo, pelayanan kereta cepat yang menuju ke Bandara, hingga kereta dalam kota diberhentikan sementara selama badai terjadi.
Topan Hagibis yang menerjang Tokyo menyebabkan banyak pabrik yang tutup sementara sampai topan Hagabis mereda termasuk pabrik otomotif seperti Honda dan Toyota.
Tak hanya itu, Tokyo Disneyland juga ditutup pertama kali pada 1984 akibat terjadinya bencana alam ini.
Terjadinya badai topan Hagibis membuat lebih dari 1 juta warga Jepang harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman selama badai berlangsung.
Pemerintah Jepang merespon peringatan datangnya badai topan Hagibis melewati Jepang dengan mengimbau masyarakat untuk membeli dan menyediakan makanan dan minuman sampai badai topan ini mereda.
Inilah yang membuat supermarket di kawasan Tokyo ketika itu banyak yang kehabisan stok makanan, air minum kemasa, dan berbagai perlengkapan untuk bertahan hidup selama badai.
Selama topan Hagibis terjadi pemerintah Jepang memutus pasokan air dan aliran listrik di hampir seluruh wilayah Jepang untuk alasan keamanan.
Tak hanya itu, pemerintah juga memastikan petugas yang berwajib dan para relawan melakukan evakuasi masyarakat dengan menggunakan perahu karet dan helikopter.
Pemerintah Jepang juga mengerahkan pasukan untuk mengevakuasi korban meninggal karena tenggelam atau tertimbun tanah longsor.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,Ilmugeografi.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar