GridKids.id - Kids, pernahkah kamu melihat langsung pemandangan langit penuh aurora?
Aurora merupakan peristiwa alam yang terjadi di atmosfer Bumi yang berupa pancaran cahaya yang menyala-nyala di langit.
Aurora terjadi pada lapisan ionosfer dari sebuah planet karena adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki oleh planet dengan angin surya.
Aurora memiliki suhu yang dingin dan ketika tampak di langit akan mirip dengan sangat mirip dengan api tapi bersuhu dingin.
Fakta menariknya aurora enggak hanya terjadi di Bumi tapi juga terjadi di planet-planet lain yang ada di sistem tata surya.
Uniknya aurora merupakan salah satu fenomena yang bisa diabadikan oleh kamera.
Aristoteles pada abad ke-4 menyebut aurora sebagai chasmata yang diartikan sebagai letusan yang terjadi di langit.
Lalu, pada abad ke-17 seorang astronom dari Perancis yaitu P. Gassendi menyebut fenomena alam ini sebagai aurora borealis atau cahaya utara.
Penamaan ini diperkirakan karena lokasi aurora borealis hanya terjadi di wilayah lingkar Kutub Utara.
Selain aurora borealis, ada juga fenomena aurora australis atau cahaya Selatan yang ditemukan oleh James Cook, seorang penjelajah Inggris.
Lalu, seperti apa proses terjadi dan dampak Aurora bagi kehidupan di Bumi? Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: 5 Negara Terbaik untuk Melihat Aurora, Indah Bak di Negeri Dongeng
Proses Terjadi dan Dampak Aurora bagi Kehidupan di Bumi
Aurora bisa terbentuk karena tabrakan atom dan molekul dengan partikel bermuatan terutama dari elektron dan proton yang berasal dari Matahari.
Partikel dari Matahari ini akan terlempar dengan kecepatan lebih dari 500 mil/detik lalu terhisap oleh medan magnet Bumi di sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan.
Benturan berbagai molekul dan partikel ini lalu menghasilkan warna-warna yang sangat indah di langit.
Aurora bisa terjadi karena adanya angin Matahari yaitu aliran partikel yang keluar dari Matahari dan menggerakkan sebagian atau sejumlah muatan listrik yang ada di atmosfer.
Energi inilah yang akan mempercepat pergerakan partikel ke atmosfer bagian atas dan menyebabkan tabrakan dengan gas-gas yang ada di sana.
Aurora yang terjadi di kawasan Kutub Utara dan Selatan bisa membawa dampak bagi kehidupan di Bumi, misalnya:
- Lapisan elektron pada angin surya akan menabrak magnetosfer lain yang ada di sekitar atmosfer Bumi termasuk satelit;
- Fenomena aurora bisa memengaruhi frekuensi dan sistem GPS;
- Fenomena aurora bisa menyebabkan gangguan pada jaringan telekomunikasi yang menyebabkan sinyal-sinyal elektronik yang berbasis frekuensi seperti radio, televisi, hingga sambungan internet;
- Aurora juga bisa menyebabkan gangguan arus listrik yang menyebabkan terjadinya pemadaman listrik.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar