GridKids.id - Pada artikel tentang majas perbandingan makna sebelumnya kamu sudah belajar bersama GridKids tentang majas eufimisme.
Kali ini kamu akan diajak mengenal dua jenis majas perbandingan makna lainnya yaitu majas fabel dan majas parabel.
Ketika mendengar kata fabel, kamu mungkin akan langsung mengingat tentang dongeng dengan binatang sebagai karakter utamanya.
Pada artikel kali ini kamu akan mengenal pengertian majas fabel dan majas parabel beserta contoh-contohnya, nih, Kids.
Majas fabel merupakan jenis majas yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Salah satu contoh fabel yang umum dikenal di Indonesia misalnya kancil yang terkenal cerdik dan selalu bisa lolos dari jebakan pak tani.
Sedangkan majas parabel adalah cerita rekaan untuk menyampaikan ajaran agama, moral, atau kebenaran umum.
Pada majas parabel biasanya akan ditemukan perbandingan atau ibarat, majas ini merupakan metafora yang diperluas jadi sebuah kisah singkat dan dibedakan dari pengibaratan yang ditemukan dalam fabel.
Jika fabel menggunakan pengibaratan pada makhluk hidup selain manusia seperti hewan, tumbuhan, benda, dsb, parabel menggunakan manusia sebagai pengibaratan.
Parabel banyak ditemukan dalam kitab-kitab suci karena menggambarkan manusia dan apa yang dilakukan oleh mereka.
Berikutnya kamu akan diajak untuk melihat contoh majas fabel dan majas parabel, di antaranya:
Baca Juga: Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP: Apa Saja Struktur dalam Cerita Fabel?
Contoh Majas Fabel
1. Rombongan semut itu bergotong royong mengangkut remahan makanan dari dapur besar itu.
2. Kancil berusaha menjaga kebun pak Tani dari hama yang datang ketika hari sudah senja.
3. Burung itu saling bercengkerama begitu riuh di atas genting rumah.
4. Kelinci berlomba lari dengan kura-kura yang sudah tua.
5. Kuda merasa sangat gagah ketika mengenakan kacamata kudanya dan berjalan membelah lautan manusia.
Contoh Majas Parabel
6. Anak-anak durhaka itu menangis meraung-raung ketika melihat sang ibu masuk dan ditelan oleh batu.
Hanya menyisakan rambut panjangnya yang terjepit di antara batu yang telah menutup sempurna.
Maknanya: Majas ini menunjukkan bahwa seorang anak yang durhaka akan terkena karma karena sudah menyakiti hati orang tuanya.
7. Bawang merah yang melihat keberuntungan bawang putih mencoba mencuri labu emas yang diketahui jika dibelah terdapat intan permata.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri dan Jenis Cerita Dongeng Berdasarkan Isinya, Apa Saja?
Namun, ketika dibelah labu yang dicuri oleh bawang merah dan ibunya malan mengeluar hewan-hewan berbisa yang menggigit mereka.
Maknanya: majas ini menunjukkan pesan bahwa sebaiknya enggak mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Orang yang serakah biasanya akan mendapatkan kesialan atau pengalaman buruk karenanya.
8. Dewi nawangwulan yang mengetahui bahwa Jaka Tarub suaminya menyembunyikan selendangnya selama ini lalu memutuskan untuk terbang kembali ke kahyangan.
Meninggalkan putrinya yang masih bayi dan suaminya yang menyesal karena sudah berbohong dan menyembunyikan selendang yang dicurinya.
Maknanya: Kejujuran adalah sesuatu yang harus selalu diungkap sebelum akhirnya menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
9. Ketika Toba merasa anaknya Samosir sangat nakal, tanpa sadar Toba mengucapkan kata-kata yang seharusnya tak pernah diungkapkannya yaitu "dasar anak ikan!".
Sumpah itu membuat hujan deras turun dan menggenangi seisi desa.
Maknanya: Berhati-hati menjaga sumpah, ketika dilanggar hal itu bisa membawa dampak buruk tak hanya bagi diri sendiri tapi juga bagi orang lain.
10. Ibu Malin Kundang yang terluka hatinya mengutuk sang anak yang sangat disayangi dan dibanggakan itu menjadi batu.
Betapa sakit hati sang ibu ketika anak yang selalu dirindukan merasa malu mengakui ibunya sendiri yang terlihat berpakaian lusuh jika dibandingkan dengan sang anak dan istri yang berpenampilan mewah.
Maknanya: Jangan melupakan dari mana kita berasal, apapun yang terjadi kita harus menghormati orang tua yang sudah berperan besar dalam mendidik dan merawat kita sejak kecil.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar