GridKids.id - Artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi IPA Kelas 9 SMP Tema 6 kali ini masih membahas tentang kemagnetan dan pemanfaatannya.
Dalam buku materi IPA Kelas 9 SMP Tema 6 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbud, hlm. 36 -40 tentang kemagnetan dalam produk teknologi.
Magnet banyak digunakan dalam berbagai produk teknologi, salah satu yang paling populer digunakan dalam teknologi kedokteran seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Hingga saat ini salah satu cara paling aman untuk mendeteksi penyakit dini, dengan menggunakan prinsip kemagnetan untuk mencitrakan kondisi kesehatan tulang atau organ tubuh bagian dalam manusia tanpa melalui prosedur pembedahan.
Berikutnya akan dijelaskan tentang beberapa penggunaan magnet dalam produk teknologi, di antaranya:
Kemagnetan dalam Produk Teknologi
1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Orang yang akan diperiksa kesehatannya menggunakan MRI dimasukkan ke dalam medan magnet yang punya kekuatan 5.000 kali lipat dari medan magnet Bumi.
Medan magnet sebesar ini akan mengakibatkan nukleon tubuh berputar dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas.
Nukleon ini lalu ditembak dengan gelombang radio untuk menginduksi arahnya, ketika arahnya sejajar.
Nukleon-nukleon itu akan memancarkan gelombang radio yang akhirnya diterima komputer sebagai pencitraan kondisi dalam tubuh.
Baca Juga: Induksi Elektromagnetik dan Alat-Alatnya, IPA Kelas 9 SMP Tema 6
Gambar itulah yang nantinya akan menunjukkan ada atau enggaknya penyakit dalam tubuh manusia, MRI jauh lebih aman ketimbang menggunakan sinar X rontgen.
MRI juga bisa digunakan untuk merekam pikiran manusia, atau merekam bagian otak yang menanggapi rangsangan panas dan dingin yang diterima tubuh.
2.Kereta Maglev
Maglev adalah kependekan dari magnetically levitated atau kereta terbang.
Kereta maglev diterbangkan kurang lebih 10 mm di atas relnya, meski rel dan kereta enggak menempel karena kereta maglev yang super cepat hingga bisa melaju hingga 650 km/jam, tapi tetap firm enggak terjatuh dan tergelincir.
Hal ini bisa terjadi karena kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak menolak magnet serta didorong dengan menggunakan motor induksi.
Kereta maglev sudah menajdi alat transportasi massal di beberapa negara maju, seperti di Jepang, Cina, Amerika, Prancis, Jerman, dan Inggris.
3. Pemanfaatan Magnet dalam PLTN
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik.
Prinsip kerja PLTN mirip dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batu bara untuk memanaskan air sehingga akan menghasilkan uap air.
Uap air itulah yang nanti dipergunakan untuk menggerakkan turbin hingga generator akan terputar dan menghasilkan listrik.
Baca Juga: Teori Kemagnetan Bumi dan Jarum Kompas, Materi IPA Kelas 9 SMP Tema 6
Pembakaran batu bara secara terus menerus bisa mengurangi jumlah sumber daya alam yang enggak bisa diperbaharui.
Penggunaan PLTU ini bisa mencemari lingkungan akibat pembakaran yang menghasilkan asap karbon, sulfur, dan nitrogen.
Sedangkan PLTN, energi yang digunakan untuk menghasilkan uap air yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin diperoleh dari reaksi pemecahan inti atom (fisi) uranium-235 atau melalui penggabungan inti atom (fusi) dalam suatu reaktor nuklir.
Uranium-235 akan diproses sehingga bisa menjadi bentukan kecil seukuran penghapus pensil tapi punya energi setara satu ton batu bara.
Panas yang dihasilkan dari pemecahan inti atom bisa mencapai 4.000 derajat Celcius, reaksi nukliri ini bisa menghasilkan berbagai partikel bermuatan yang berbahaya untuk kesehatan jika menyebar ke lingkungan.
Supaya partikel ini enggak menyebar ke lingkungan, digunakan botol magnet dengan medan magnet yang sangat besar.
Botol magnet inilah yang akan menarik partikel-partikel bermuatan itu tetap ada dalam reaktornya.
Pertanyaan: |
Apakah kegunaan MRI dalam bidang kesehatan? |
Petunjuk, cek lagi page 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar