GridKids.id - Kids, tahukah kamu bahwa warna ungu dulunya adalah warna yang sangat langka?
Warna ungu adalah campuran antara warna merah dan warna biru dan ternyata sudah tercatat penggunaannya sebagai salah satu warna sejak 975 M.
Warna ungu disebut sebagai warna yang langka karena jarang sekali ada elemen yang menggunakan warna ini.
Warna ungu dalam bahasa Latin disebut dengan purpura dan sering disebut dengan warna ungu kerajaan atau ungu kekaisaran.
Elemen warna ini berasal dari moluska (siput laut) yang nantinya dikenal sebagai warna ungu Tyrian.
Warna moluska dan siput laut ini memiliki nama latin Bolinus brandaris yang saking langkanya, satu buah bobotnya dihargai seharga emas, lo.
Warna ungu yang dihasilkan dari moluska ini melalui proses yang sangat panjang sehingga produksinya begitu berkelas dan dihargai sangat mahal.
Inilah kenapa warna ungu kala itu sangat identik dengan kalangan bangsawan atau kerajaan yang berasal dari kalangan ekonomi atas.
Proses ekstraksi warna ungu berawal dari dibukanya cangkang siput untuk mengambil lendirnya untuk menghasilkan warna ungu lalu dijemur di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama.
Satu ons warna ungu kala itu memerlukan sekitar 250.000 ekor siput laut Bolinus brandaris untuk diambil lendirnya.
Warna ungu kala itu jadi simbol kerajaan dan kekuasaan para bangsawan karena hanya orang-orang kaya saja yang bisa menjangkau dan membelinya.
Baca Juga: Terkenal Misterius, Kenali 6 Karakter Penyuka Warna Ungu #AkuBacaAkuTahu
Namun, lebih dari itu warna ungu kekaisaran memang hanya diperuntukan bagi kalangan kerajaan, rakyat kecil yang menggunakan warna ungu kala itu bisa dijatuhi hukuman mati.
Sejarah Penemuan Warna Ungu
Ada dugaan bahwa warna ungu ditemukan pertama kali pada awal peradaban Minoan, di Puau Kreta yang terletak di dekat daratan Yunani.
Pakaian berwarna ungu kala itu digunakan oleh tokoh-tokoh besar seperti Kaisar Alexander Agung dari Makedonia hingga Raja Ptolomeus dari Mesir.
Jubah Kaisar Romawi yang berwarna ungu kekaisaran itu disulam menggunakan benang berwarna emas metalik dan terus digunakan hingga keruntuhan kekaisaran Romawi Timur pada 1435 M.
Selain itu, Raja Cyrus dari Persia juga menggunakan tunik ungu sebagai warna seragam kerajaannya, begitupun dengan para penguasa Byzantium yang mengenakan jubah melambai berwarna ungu.
Pada masa lampau belum ditemukan pewarna sintesis dari bahan kimia seperti saat ini, sehingga untuk memeroleh berbagai warna segala hal harus diproses dari awal dan manual.
Tak hanya melewati proses panjang, produksi warna juga enggak bisa dilakukan dalam skala besar karena keterbatasan teknologi dan ilmu pengetahuan saat itu.
Bahan-bahan untuk menghasilkan warna berasal dari sumber alami yang tentunya untuk memperolehnya perlu upaya yang enggak mudah, sehingga harganya sangat tinggi dan terbatas.
Warna ungu sintetis pertama kali ditemukan secara enggak sengaja oleh William Henry Perkin, oleh seorang ahli kimia dari Inggris pada 1856.
Uniknya warna ungu ditemukan ketika William Henry Perkin sedang berupaya mengolah quinine yaitu obat anti malaria.
Warna ungu lalu dipatenkan dengan nama aniline purple atau Tyrian purple dan hingga kini banyak dipergunakan di seluruh dunia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar