GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengarkan lagu "Sinom"?
Nah, kali ini GridKids akan membahas tentang lirik dan arti lagu "Sinom" serta maknanya, ya.
Lirik lagu "Sinom" menggunakan bahasa Jawa yang biasanya digunakan di wilayah Jawa Tengah dan juga Yogyakarta.
Diketahui lirik lagu "Sinom" ditulis oleh Ki Ronggo Warsito dan sempat digunakan sebagai media penyebaran agama Islam di tanah Jawa, Kids.
Melansir dari kompas.com, lagu "Sinom" juga dipahami sebagai puisi tradisional Jawa.
Ini dikarenakan lagu "Sinom" termasuk dalam tembang macapat.
Macapat Jawa terdiri dari Maskumambang, Pucung, Kinanthi, Sinom, Mijil, Megatruh, Gambuh, Asmaradana, Pangkur, Durma, Dhandhanggula.
Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui lirik dan arti lagu "Sinom" serta maknanya!
Lirik dan Arti Lagu "Sinom" serta Maknanya
Amenangi jaman edan
Ewuh aja ing pambudi
Baca Juga: Lirik dan Arti Lagu Bapak Pucung dalam Bahasa Indonesia serta Maknanya
Melu edan ora tahan
Yen tan melu anglakoni
Boya kaduman melik kaliren
Wekasanipun dilalah karsa Allah
Begjane kang lali
Luwih begja kang engling lan waspada
Artinya:
Mengalami zaman gila
Sulit dalam pikiran
Ikut gila enggak tahan
Baca Juga: Macapat Jawa: Guru Lagu, Guru Gatra, dan Guru Wilangan
Kalau enggak ikut melakoni
Tak dapat bagian apa-apa kelaparan akhirnya
Untungnya kehendak Allah
Sebaik-baiknya orang lupa
Lebih beruntung yang senantiasa ingat dan waspada
Dalam bahasa Jawa "sinom" memiliki arti pucuk daun yang baru tumbuh dan bersemi.
Lagu "Sinom" dimaknai sevagai gambaran fase manusia yang sedang tumbuh dan beranjak dewasa.
Lagu "Sinom" memiliki karakter yaitu kesabaran dan keramahtamahan.
Biasanya tembang ini digunakan untuk memberikan wejangan atau nasihat-nasihan yang baik.
Demikianlah informasi tentang lirik dan arti lagu "Sinom" serta maknanya ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar