GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang dampak positif Konferensi Meja Bundar.
Nah, kali ini GridKids akan mengajak kalian mengetahui tentang dampak negatifnya dari Konferensi Meja Bundar.
Pada buku materi IPS Kelas 8 SMP juga dibahas tentang Konferensi Meja Bundar.
Lantas, apa dampak negatif Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia? Yuk, kita cari tahu.
Untuk diketahui, malalui Konferensi Meja Bundar, telah dihasilkan beberapa keputusan.
Ada lima keputusan yang disepakati dalam Konferensi Meja Bundar.
Nah, dari kelima kesepakatan itu tidak semuanya menguntungkan Indonesia.
Yuk, kita simak lima hasil Konferensi Meja Bundar terlebih dahulu.
Hasil Konferensi Meja Bundar
Konferensi Meja Bundar menghasilkan beberapa keputusan penting, yaitu;
- Belanda mengakui Indonesia sebagai Republik Indonesia Serikat (RIS).
Baca Juga: 7 Bentuk Penyimpangan UUD 1945 Pada Era Pemerintahan Orde Lama
- Status Irian Barat diselesaikan dalam waktu satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
- Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda.
- RIS mengembalikan hak milik Belanda, dan memberikan hak konsesi serta izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
- Pengambilalihan utang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.
Dari kelima hasil konferensi tersebut, ada yang memberi dampak negatif bagi Indonesia, apa saja?
Indonesia Menjadi Negara Serikat
Dalam konferensi tersebut, Belanda hanya mengakui Indonesia sebagai negara serikat.
Hal ini membuat Indonesia harus bergabung dengan negara federal bentukan Belanda.
Kesepakatan ini masih bertentangan dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Indonesia Menanggung Utang Belanda
Pada hasil konferensi, disepakati bahwa Indonesia ikut menanggung beban hutang Hindia Belanda.
Baca Juga: 8 Poin Sistem Pendidikan Indonesia Era Orde Lama Periode 1950-1966
Belanda memiliki utang sebesar 1,13 miliar dollar AS.
Namun utang ini kemudian dilimpahkan ke Indonesia agar Belanda mau menyerahkan kedaulatan.
Pembentukan Uni Indonesia-Belanda
Indonesia wajib bergabung dalam persemakmuran Belanda, yang disebut Uni Indonesia-Belanda.
Persemakmuran ini dipimpin oleh Ratu Belanda, Juliana.
Akhirnya, Uni Indonesia-Belanda bubar pada 1956, setelah Indonesia keluar dari persemakmuran ini.
Belanda Belum Menyerahkan Irian Barat
Melalui konferensi tersebut, Belanda menolak menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
Akibatnya, konflik Irian Barat terjadi, yang baru dapat diselesaikan setelah Perjanjian New York pada 1962.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar