GridKids.id - Kids, pada artikel Belajar dari Rumah (BDR) kali ini kamu akan diajak melanjutkan materi IPA Kelas 9 Tema 3 tentang Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup.
Dalam buku materi IPA Kelas 9 Tema 3 Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbud, hlm. 131-141 dibahas mengenai dua jenis persilangan yang dilakukan oleh Gregor Mendel, ahli Botani dari Austria.
Jika persilangan Monohibrida (Satu Sifat Beda) menghasilkan hukum I Mendel (Hukum Segregasi), maka persilangan Dihibrida (Dua Sifat Beda) menghasilkan hukum II Mendel (Hukum Penggabungan Bebas)
Tiap-tiap persilangan gamet pada percobaan yang dilakukan oleh Mendel memiliki bagannya tersendiri, nih, Kids.
Kali ini kamu akan diajak untuk mengenal cara-cara menentukan genotipe makhluk hidup berdasarkan uraian pada buku materimu. Yuk, simak dan belajar sama-sama!
Cara Menentukan Genotipe dari Persilangan Gamet
A. Persilangan Monohibrida
1. Genotipe homozigot dominan: UU, yang meski membentuk gamet yang sama namun pada persilangan bisa dituliskan satu saja dengan U.
2. Genotipe homozigot resesif: uu, gametnya adalah u dan u. Meski gamet yang terbentuk berjumlah dan berbentuk sama u dan u bisa dituliskan satu saja yaitu u.
3. Genotipe heterozigot: Uu, gametnya U dan u, gamet yang terbentuk ada dua buah dan enggak sama yaitu U dan u, inilah yang membuat persilangan gamet harus ditulis semua.
Hasil persilangannya bisa digambarkan dalam tabel seperti ini:
Baca Juga: Hukum Pewarisan Sifat dan Jenis Persilangannya, Materi IPA Kelas 9 SMP
♀ / ♂ | U | u |
U | UU (bunga ungu) | Uu (bunga ungu) |
u | Uu (bunga ungu) | uu (bunga putih) |
B. Persilangan Dihibrida
1. Genotipe homozigot dominan, misalnya BBKK, gen B pengode bentuk bulat, dan gen K pengode warna kuning.
Jenis gamet yang dihasilkan ada empat gamet dengan genotipe BK.
2. Genotipe homozigot resesif, misalnya bbkk, gen b pengode bentuk keriput, sedangkan gen k pengode warna hijau.
Jenis gamet yang dihasilkan ada empat gamet dengan genotipe bk.
3. Genotipe heterozigot, misalnya: BbKk, gen B pengode bentuk bulat, gen b pengode bentuk keriput, gen K pengode warna kuning, dan gen k pengode warna hijau.
Jenis gamet yang dihasilkan pada persilangan ini ada 4, di antaranya BK(Bulat Kuning), Bk(Bulat Hijau), bK(Keriput kuning), dan bk (Keriput Hijau).
Berdasarkan hukum Segregasi, setiap variasi gen bisa berpisah secara bebas dan menghasilkan gamet.
Baca Juga: Peranan Materi Genetik dalam Penentuan Sifat, IPA Kelas 9 SMP Tema 3
Induk yang punya genotipe BBKK dan bbkk akan membentuk gamet dengan pasangan gen BK dan bk.
Keturunan pertama atau yang disebut dengan filial 1 dari induk akan bergenotipe BbKk (Berbiji bulat dan berwarna kuning).
Pada persilangan kedua yang dilakukan oleh Mendel dilakukan persilangan antarsesama keturunan pertama yaitu BbKk x BbKk.
Genotipe BbKk akan menghasilkan gamet yaitu BK, Bk, bK, bk, sifat biji bulat dan berwarna kuning adalah sifat dominan, sehingga setiap genotipe dengan bentuk BBKK, BBKk, BbKK, BbKk akan berbiji bulat dan berwarna kuning.
Dari persilangan itu diperoleh kacang kapri berbiji bulat dan berwarna kuning (BBKK, BBKk, BbKK, BbKk) sebanyak 9 buah, berbiji bulat berwarna hijau (BBkk dan Bbkk) sebanyak 3 buah, berbiji keriput warna kuning (bbKK dan bbKk) sebanyak 3 buah, dan berbiji keriput berwarna hijau (bbkk) sebanyak 1 buah, perbandingannya menjadi 9 : 3 : 3 : 1.
Dari hasil turunan atau filial kedua ini membuat Mendel menyimpulkan bahwa ketika gamet terbentuk, variasi agen (alela) akan menentukan karakter berbeda yang bisa bergabung bebas satu sama lain.
Misalnya induk punya genotipe BbKk, maka gen B, gen b, gen K, dan gen k akan terpisah dan ketika dua pasangan tergabung bebas menghasilkan kemungkinan gamet hasilnya jadi lebih bervariasi dengan susunan gen BK, Bk, bK, dan bk.
Pertanyaan: |
Apakah yang dimaksud dengan genotipe homozigot resesif pada persilangan monohibrida? |
Petunjuk, cek lagi page 1 |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar