GridKids.id - Kids, kali ini kita akan membahas tentang majas eufemisme yang meliputi pengertian dan contoh-contohnya.
Apakah kamu tahu, apa itu majas eufemisme?
Di antara kamu, pastinya pernah ingin mengungkapkan sesuatu namun menggantinya dengan kata lain biar terkesan sopan.
Nah, hal ini termasuk ke dalam majas eufemisme, Kids. Majas atau bahasa lekat dengan keseharian yang tanpa kita sadari.
Gaya bahasa bisa menimbulkan reaksi tertentu sehingga menimbulkan tanggapan pemikiran kepada pembacanya.
Pengertian Majas Eufemisme
Kata eufemisme sendiri berasal dari bahasa Yunani euphemizei, yang memiliki arti kata-kata yang baik.
Majas ini berguna untuk menggantikan kata-kata yang dipandang tabu atau kasar dengan kata-kata yang dianggap lebih halus.
Eufemisme masuk dalam kategori majas perbandingan atau penggunaan kata halus untuk mengurangi kekasaran kata.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), eufemisme merupakan ungkapan yang lebih halus sebagai ungkapan yang dirasa kasar, merugikan, dan tak menyenangkan.
Selain itu, eufemisme berkaitan dengan bentuk konotasi positif dari sebuah kata.
Baca Juga: Mengenal Majas Perumpamaan: Pengertian, Ciri, dan Contohnya
Menurut Aina Prihantini di buku Majas Idiom dan Peribahasa, eufemisme adalah ungkapan yang dirasa kasar, kurang sopan, atau kurang menyenangkan.
Di sisi lain, eufemisme juga erat hubungannya dengan sopan santun, nilai sosial dan kepercayaan.
Contoh Majas Eufemisme
Berikut adalah contoh-contoh majas eufemisme:
1. Ibuku mengajar di kelas tuna rungu. (tuna rungu = tuli)
2. Lapisan masyarakat dengan ekonomi mengengah ke bawah sulit bertahan hidup selama pandemi. (ekonomi menengah ke bawah = miskin)
3. Selama kelas berlangsung saya sudah izin buang air sebanyak tiga kali. (buang air = kencing)
4. Pramusaji menyodorkan menu makanan laut pada kami. (pramusaji = pelayan)
5. Selama kelas berlangsung saya sudah izin buang air sebanyak tiga kali. (buang air = kencing)
6. Pramuniaga menawarkan perona bibir terbaru pada tante. (pramuniaga = sales)
Baca Juga: 7 Unsur yang Membentuk Puisi, dari Bait sampai Majas
7. Kakek dibebastugaskan setelah mengabdi selama lebih dari 40 tahun. (dibebastugaskan = dipecat)
8. Setelah berlatih bahasa isyarat selama setahun, kini aku bisa berkomunikasi dengan teman-teman tuna wicara. (tuna wicara = bisu)
9. Dinas Sosial memberi bantuan pada tuna wisma. (tuna wisma = gelandangan)
10. Ratusan mahasiswa diamankan ke kantor polisi secara paksa tanpa bukti jelas. (diamankan = ditangkap)
11. Aku tidak menemukan kamar kecil di bagian barat rumah ini. (kamar kecil = toilet)
12. Tuna netra dan orang berkebutuhan khusus lainnya tidak mendapat fasilitas yang layak di ruang-ruang publik. (tuna netra = buta)
13. Muncul aroma kurang sedap dari kamar kakak. (aroma kurang sedap = bau)
14. Potensi dan kedaulatan pangan di desa yang dipandang sebelah mata hanya memunculkan banyak tuna karya. (tuna karya = pengangguran)
Itulah penjelasan tentang apa itu majas eufemisme dan contoh-contohnya.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar