GridKids.id - Para ahli menilai kalau gejala umum COVID-19 sekarang sudah berubah.
Sejak muncul di akhir tahun 2019, COVID-19 masih menjadi pandemi sampai saat ini.
Ada negara-negara yang memang sudah dinilai berhasil mengendalikan virus ini, tapi enggak sedikit negara yang justru melaporkan kasus-kasus baru.
Bahkan, COVID-19 subvarian baru kembali ditemukan dan disebut jadi penyebab lonjakan kasus, yaitu Omicron XBB.
Omicron XBB pertama terdeteksi di Singapura dan Amerika Serikat pada bulan Agustus 2022.
Sekarang subvarian Omicron baru ini dilaporkan sudah terdeteksi di 24 negara, termasuk Indonesia.
Akibat terus munculnya varian baru ini, masyarakat dunia diimbau untuk melakukan vaksinasi.
Program vaksinasi pun gencar dijalankan di setiap negara, enggak terkecuali Indonesia.
Bersama mutasi virus, vaksinasi dan infeksi sebelumnya sudah banyak mengubah pengalaman manusia dengan penyakit ini.
Hal ini menyebabkan gejala umum COVID-19 jadi berubah.
Lalu, apa saja gejala umum COVID-19 yang terbaru?
Baca Juga: Kembali Temukan Kasus COVID-19 Baru, Wuhan Kembali Lockdown
Menurut analisis terbaru, gejala umum COVID-19 bervariasi.
Hal ini tergantung status vaksinasi dan berapa banyak dosis yang disuntikkan.
Orang yang sudah mendapatkan vaksinasi, cenderung mengalami gejala lebih sedikit dan tak terlalu parah.
Tak cuma itu, orang yang sudah disuntik vaksin COVID-19 juga mengalami infeksi dalam waktu relatif lebih singkat.
Inilah gejala umum COVID-19 berdasarkan vaksin yang didapatkan.
Gejala umum pada orang divaksin lengkap
Berikut peringkat gejala COVID-19 pada orang yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin:
Gejala umum pada orang divaksin satu dosis
Pada orang-orang yang baru menerima dosis pertama vaksin COVID-19, peringkat gejala umumnya antara lain:
Baca Juga: Sudah Terdeteksi di Indonesia, Ini 11 Gejala COVID-19 Omicron XBB
Gejala umum pada orang tanpa vaksin
Tak berbeda jauh, inilah peringkat gejala umum yang dilaporkan terjadi pada orang tanpa vaksin COVID-19:
Bersasarkan gejala umum di atas, saat ini gejala khas COVID-19 seperti anosmia, sesak napas, dan demam enggak lagi jadi yang utama.
Bahkan, menurut Co-founder Zoe Health Study, Prof Tim Spector, gejala COVID-19 terbaru lebih mirip penyakit flu biasa.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar