Sehingga para pemuda antikomunis membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) pasca terjadinya tragedi berdarah di ujung September 1965 itu.
KAMI dibentuk pada 27 Oktober 1965 karena pengaruh PKI pada jalannya pemerintahan sudah terasa di luar kendali.
KAMI bersama dengan kelompok anti-komunis lainnya bersatu dan menyuarakan protes pada Presiden yang dianggap menutup mata atas tragedi G30S yang menyebabkan para jenderal gugur secara tragis.
Akhir Pemerintahan Orde Lama
Puncak berbagai kekacauan politik di Indonesia adalah ketika masyarakat melakukan demonstrasi di halaman Gedung DPR-GR pada 12 Januari 1966 untuk mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura).
Tritura yang dituntut rakyat pada Presiden Soekarno, di antaranya:
- Pembubaran PKI
- Pembersihan Kabinet Dwikora dari segala unsur yang berkaitan dengan peristiwa G30S
- Penurunan Harga
Melihat kondisi ini, Mayjen Soeharto meminta Presiden Soekarno untuk memberikan surat perintah agar keadaan bisa dikendalikan di bawah mandatnya.
Permintaan itu lalu ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada sore hari 11 Maret 1966 bertempat di Istana Bogor.
Baca Juga: Politik Masa Orde Lama: Tujuan dan Isi Gagasan Manifesto USDEK
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar