Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Masyarakat modern yang makin maju mendorong manusia menjadi makhluk yang dominan terhadap lingkungan di sekitarnya.
Makin banyaknya pertambahan manusia di bumi, manusia memerlukan lahan yang lebih luas untuk pemukiman dan ruang geraknya, inilah kenapa banyak lahan hutan yang ditebang dan dibuka untuk tempat tinggal manusia.
Manusia terus berkembang dan mengembangkan teknologi yang dipergunakan untuk mengolah sumber daya alam menggunakan IPTEK semaksimal mungkin.
Meski sudah berkembang pesat dan canggih, manusia masih belum bisa mengatasi atau menahan terjadinya bencana alam yang bersifat destruktif, seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan lain sebagainya.
Namun, ada beberapa upaya penanggulangan dan kesadaran akan kondisi lingkungan supaya enggak terjadi banjir, tanah longsor, dsb.
Aktivitas manusia dalam pengolahan sumber daya alam yang enggak memerhatikan kelangsungan lingkungan alam bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.
Misalnya limbah asap pabrik, limbah bahan kimia di sungai atau sumber air, limbah sampah rumah tangga, dsb.
Jika pencemaran lingkungan dibiarkan berlarut-larut maka dampaknya tak hanya akan dirasakan makhluk hidup di lingkungan sekitar tempat yang tercemar, tapi bisa kembali lagi pada diri manusia sendiri.
Selain itu, berbagai penebangan liar di hutan juga berisiko menyebabkan bencana alam seperti kekeringan, banjir bandang, hingga tanah longsor.
Penebangan pohon-pohon di hutan harus dibarengi dengan penanaman kembali bisa membantu menjaga kelestarian hutan tetap terjaga agar ekosistem tetap seimbang.
Pertanyaan: |
Apakah yang dimaksud dengan interaksi negatif manusia dan lingkungannya? Apa contohnya? |
Petunjuk, cek lagi page 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar