GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang sejarah perlawanan rakyat Indonesia terhadap kongsi dagang VOC.
Rakyat Indonesia melakukan perlawanan terhadap VOC melalui kerajaan masing-masing.
Perlawanan dilakukan oleh rakyat Maluku, Makassar, Mataram hingga Banten.
Namun, pada akhirnya perlawanan yang dilakukan belum berhasil menghentikan monopoli perdagangan yang dilakukan VOC.
Akan tetapi, rakyat Indonesia masih melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Hindia Belanda.
Nah, kali ini GridKids akan membahas tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintahan Hndia Belanda.
Kala itu, ada beberapa kerjadian besar yang menjadi bagian dari perlawanan masyarakat Indonesia.
Salah satunya adalah kejadian perang Paderi di Sumatera Barat.
Kejadian ini menjadi sejarah perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintahan Hindia Belanda.
Lantas, apa saja wujud perlawanan rakyat Indonesia kala itu? Yuk, simak informasinya.
1. Perang Paderi
Baca Juga: Kerja Paksa pada Masa Penjajahan Belanda, Materi IPS Kelas 8 SMP
Pada 1821, kelompok pembaharu Islam di Sumatera Barat melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Kejadian ini dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol (M. Syahab), Tuanku nan Cerdik, Tuanku Tambusai dan Tuanku nan Alahan.
Perlawanan ini berhasil mendesak benteng-benteng milik Belanda dan meminta negosiasi untuk berdamai.
Namun Belanda kembali menyerang dan Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Priangan.
Akhirnya perang Padri berakhir dengan kekuasaan Belanda yang semakin meluas.
2. Perang Aceh
Perang ini merupakan wujup perlawanan kesultanan Aceh kepada Belanda.
Pertempuran yang berlangsung lebih dari tiga dekade itu, muncul tokoh-tokoh perjuangan dan pemimpin Perang Aceh.
Beberapa di antaranya adalah Sultan Mahmud Syah, Teuku Umar, Cut Nyak Dien dan Cut Meutia.
Namun pada akhir masa perang, Sultan Alauddin Muhammad Daud Syah dan Panglima Polem menyerah setelah tekanan yang bertubi-tubi.
Akhirnya pemerintah Belanda semakin menanamkan kekuasaannya di seluruh wilayah Kesultanan Aceh.
Baca Juga: Tanam Paksa pada Masa Penjajahan Belanda, Materi IPS Kelas 8
3. Perang Dipenogoro
Perang ini meletus pada 20 Juli 1825 saat Belanda datang ke Tegalrejo untuk menangkap Pengerang Dipenogoro.
Namun, akhirnya perang besar terjadi dan Tegalrejo berhasil dikuasai Belanda.
Setelah perang besar terjadi, Pangeran Dipenogoro dibujuk untuk menyerah.
Akhirnya Pangeran Dipenogoro ditangkap dan diasingkan ke Makassar.
Perang ini terjadi selama lima tahundan menjadi perang terbesar yang pernah terjadi di masa pemerintahan Hindia Belanda.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kompas,kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Andy Nugroho |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar