GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah diajak melihat dampak positif globalisasi di bidang politik dan penyelenggaraan pemerintahan suatu negara.
Bidang politik dipengaruhi oleh globalisasi tentunya memengaruhi juga berbagai bidang kehidupan dan penyelenggaraan pemerintah negara.
Jika sebelumnya kamu sudah mengenal dampak positif globalisasi di bidang politik, kali ini kamu akan diajak belajar tentang dampak negatifnya, nih.
Berikut adalah dampak negatif globalisasi di bidang politik yang memengaruhi penyelenggaraan sebuah negara, di antaranya:
Dampak Negatif Globalisasi di Bidang Politik
1. Menyebabkan Lunturnya Rasa Nasionalisme
Makin derasnya arus globalisasi bisa mendorong lunturnya perasaan nasionalisme dan cinta tanah air.
Hal ini bisa terjadi karena makin banyak pengaruh budaya asing yang nilai-nilainya bisa jadi berlawanan dengan nilai kehidupan asli Indonesia.
Kondisi ini bisa merugikan negara dan memicu munculnya risiko pecahnya keutuhan atau menghambat integrasi nasional.
Salah satu contoh masuknya pengaruh asing misalnya ideologi asing seperti paham liberalisme yang mendorong munculnya harapan untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran.
Namun, jika keberadaan liberalisme ditempatkan diatas ideologi Pancasila sebagai ideologi negara bisa menyebabkan hilangnya rasa nasionalisme karena pancasila enggak dijunjung tinggi lagi sebagai pedoman kehidupan bernegara.
Baca Juga: 5 Dampak Positif Globalisasi di Bidang Politik, Salah Satunya Kebebasan Berpendapat
2. Berkembangnya Paham Politik Uang
Uang adalah benda yang kini menjadi sesuatu yang penting untuk memastikan kehidupan di seluruh dunia berjalan dengan lancar.
Segala hal kini bahkan dilancarkan dan bisa dilakukan memanfaat uang, sehingga dikenal juga aliran politik uang.
3. Kebebasan absolut
Globalisasi di bidang politik bisa memicu timbulnya kebebasan berpendapat untuk tiap individu warga negara.
Hal ini bisa membawa dampak positif karena tiap orang diberi kebebasan untuk menyampaikan aspirasi, tapi jika berlebihan bisa berdampak negatif juga.
Misalnya demo anarkis yang menyebabkan gangguan pada kepentingan umum dan bisa menyebabkan kerugian jika ada banyak fasilitas umum yang dirusak.
4. Masuknya Ideologi Asing
Perkembangan sistem demokrasi di sebuah negara bisa menyebabkan dampak buruk misalnya kebebasan berpendapat yang enggak dibatasi.
Kebebasan berpendapat yang disalahgunakan bisa memicu masuknya berbagai masuknya ideologi asing yang enggak sesuai dengan ideologi negara.
Hal ini bisa memicu munculnya permasalahan besar dan memicu konflik yang bisa merongrong persatuan dan kesatuan negara.
Baca Juga: 10 Dampak Adanya Globalisasi di Bidang Komunikasi bagi Masyarakat Dunia
Benturan antara ideologi asing dan ideologi dasar negara bisa juga memicu fanatisme yang enggak sehat.
Ketika semua kemajuan atau pengaruh nilai baru dari ideologi asing ditolak, sebuah negara mungkin enggak berkembang dan mengikuti perubahan zaman.
5. Meningkatkan Risiko Konflik Politik di Berbagai Negara
Sistem demokrasi negara yang belum benar-benar matang bisa menyebabkan munculnya gerakan provokasi dan bisa memicu pergolakan politik di berbagai daerah.
Hal ini bisa menyebabkan konflik yang dikhawatirkan bisa menghancurkan keutuhan sebuah negara.
Konflik yang terjadi di sebuah negara terjadi karena ada campur tangan dari bangsa lain, seperti misalnya konflik-konflik perebutan sumber daya alam dan wilayah.
Misalnya konflik di negara-negara terkaya di benua Asia dan negara-negara Timur Tengah.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Ilmugeografi.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar