GridKids.id - Kids, pada artikel yang membahas hewan endemik sebelumnya kamu sudah berkenalan dengan hewan-hewan endemik di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Kini kamu akan diajak melihat keberagaman hewan endemik yang ada di pulau Sulawesi, nih.
Pulau Sulawesi merupakan salah satu pulau besar di Indonesia yang letaknya berada di antara Kepulauan Maluku dan Pulau Kalimantan.
Di antara pulau-pulau besar di Indonesia, sulawesi atau celebes menempati posisi ke-4 setelah Papua, Kalimantan, dan Sumatera.
Nama Celebes yang banyak digunakan untuk menyebut Sulawesi berasal dari sebutan bangsa Portugis.
Nama Sulawesi diperkirakan berasal dari sula dan besi, yaitu sula yang berarti pulau, sedangkan besi atau wesi adalah komoditi bijih besi yang jadi hasil tambang khas pulau ini.
Suku yang dominan mendiami pulau ini adalah suku Bugis yang kebanyakan berprofesi sebagai pedagang.
Suku Bugis juga dikenal dengan peninggalannya yaitu Kapal Pinisi yang jadi warisan budaya leluhur dari suku Bugis.
Nah, setelah membahas beberapa hal tentang pulau Sulawesi, kali ini kamu akan kembali dikenalkan dengan beberapa hewan endemik dari pulau ini. Apa saja, ya?
Hewan Endemik yang Bisa Ditemukan di Pulau Sulawesi
1. Babirusa (Babyrousa babyrussa)
Baca Juga: 24 Hewan Endemik dari Pulau Sumatra hingga Papua serta Nama llmiahnya
Babirusa adalah salah satu hewan endemik yang termasuk dalam kelompok babi liar.
Babirusa banyak ditemukan hidup di Pulau Sulawesi, misalnya di Pulau Togean, Pulau Sula, Pulau Malenge, dan lain sebagainya. Habitat dari hewan herbivora ini adalah daerah hutan hujan tropis.
Bentuk fisik tubuhnya hampir mirip dengan babi tapi ukurannya lebih kecil dengan taring panjang yang menembus moncongnya.
Babirusa termasuk hewan endemik yang makin terancam punah karena dagingnya banyak diburu.
Selain itu, karena berbagai pembabatan hutan babirusa juga mulai kehilangan tempat tinggalnya.
2. Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis)
Anoa yang satu ini adalah jenis anoa yang paling banyak ditemukan di hampir seluruh bagian pulau Sulawesi.
Anoa dataran rendah sering disebut dengan kerbau kerdil karena ukuran tubuhnya yang kecil.
Anoa ini memiliki sepasang tanduk berukuran antara 18-37 cm, bulu pada tubuhnya lebih jarang dengan panjang tubuh bisa mencapai 1,8 m dengan berat mencapai 200-300 kg.
3. Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi)
Jenis anoa yang satu ini banyak ditemukan mendiami daerah pegunungan dan tinggal di daerah yang punya banyak vegetasi dan dekat sumber air.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Anoa, Hewan Endemik Pulau Sulawesi yang Kini Terancam Punah
Anoa pegunungan adalah hewan endemik yang hidup secara soliter dan berpasangan, dengan tubuh yang dipenuhi bulu tebal berwarna cokelat atau hitam.
Tanduk di kepalanya relatif pendek, lurus, dan mengarah ke bagian belakang dengan panjang berkisar 15-20 cm.
Ukurannya jauh lebih kecil daripada anoa dataran rendah karena bobot tubuh anoa pegunungan dewasa mungkin hanya setengah dari berat anoa dataran rendah dewasa.
4. Tarsius (Tarsius tarsier)
Hewan endemik Sulawesi satu ini punya tubuh unik berupa tulang tarsal memanjang dan membentuk pergelangan.
Bentuk tubuh tarsius dimanfaatkan untuk berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya.
Tarsius merupakan hewan nokturnal yang aktif berburu mangsa di malam hari, seperti jangkrik, reptil kecil, kelelawar, hingga burung kecil.
Tarsius termasuk dalam daftar primata dunia yang terancam punah karena banyak yang ingin menjadikan tarsius sebagai hewan peliharaan.
Uniknya sebenarnya tarsius tak suka disentuh manusia sehingga hewan ini bisa menyakiti diri sendiri jika hewan ini dipaksa berinteraksi dengan manusia.
5. Kuskus Beruang Sulawesi (Ailurops ursinus)
Kuskus beruang Sulawesi banyak ditemukan hidup di hutan tropis dataran rendah, seperti di Kepulauan Butung, Kepulauan Muna, dan Kepulauan Peleng.
Baca Juga: Hewan Endemik Sulawesi, Kuskus Beruang yang Tinggal Di Atas Pohon
Ekor kuskus beruang Sulawesi sering digunakan untuk bergelantungan di pohon ketika hewan ini sedang mencari makanan.
Kuskus juga enggak luput dari ancaman kepunahan karena perburuan dan perdagangan satwa liar, berikut dengan kerusakan habitat tempat tinggalnya karena aktivitas manusia yang merusak kelestarian alam.
6. Burung Maleo (Macrocephalon maleo)
Burung Maleo biasanya ditemukan hidup di hutan tropis dataran rendah di kawasan Sulawesi Tengah dan Gorontalo, utamanya di Taman Nasional Lore Lindu.
Burung Maleo memiliki tonjolan di kepalanya, menelurkan telur berukuran besar, dan dikenal enggak suka mengerami telurnya. Uniknya anak burung maleo yang baru menetas bisa langsung terbang, lo, Kids.
Namun, kebiasaan burung maleo yang jarang mengerami telurnya, membuat telur burung maleo rawan diserang dan dimangsa predator seperti biawak dan kadal.
7. Monyet Hitam Sulawesi (Macaca nigra)
Monyet endemik pulau Sulawesi ini banyak ditemukan di dekat daerah perairan di hampi seluruh wilayah pulau Sulawesi.
Ciri-cirinya adalah berambut hitam kecuali di bagian punggung dan selangkangannya, dan berwarna merah di bagian pantatnya.
Kepalanya berjambul, memiliki panjang tubuh antara 44,5-60 cm, dengan panjang ekor hampir setengah panjang tubuhnya yaitu kisaran 20 cm dan bobot tubuhnya yang berkisar 15 kg.
Itulah tujuh jenis hewan endemik pulau Sulawesi yang sebagian besar terancam punah karena kerusakan lingkungan dan perburuan liar yang dilakukan manusia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Gramedia.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar