GridKids.id - Biasanya, pekerjaan masyarakat yang berada di satu daerah punya kemiripan, nih.
Misalnya pada masyarakat yang tinggal di pedesaan. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai petani atau peternak.
Lalu, ada juga desa yang dipenuhi oleh para pengrajin.
Nah, tapi apakah kamu pernah tahu sebuah desa yang banyak penduduknya menjadi content creator?
Saat ini, profesi content creator sedang banyak digemari.
Content creator adalah orang yang membuat konten edukatif atau menghibur.
Rupanya, profesi ini enggak cuma diminati oleh anak muda, tapi bahkan semua orang dari berbagai kalangan.
Contohnya adalah penduduk di Tulsi.
Tulsi adalah sebuah desa kecil yang berada di Negara Bagian Chhattisgarh, India.
Desa ini disebut sebagai Desa YouTube, Kids.
Sebab, mayoritas penduduknya bekerja sebagai content creator untuk mencari nafkah.
Baca Juga: Bukan Penolakan, Ternyata Ini Alasan Orang India Menggelengkan Kepala #AkuBacaAkuTahu
Yap! Sepertiga dari sekitar 3.000 pendududk Desa Tulsi secara aktif membuat video dan mengunggahnya di YouTube untuk mendapatkan penghasilan.
Hmm... bagaimana kisah mereka sampai bisa menjadi content creator, ya?
Dulunya Petani
Dulunya, para content creator ini bekerja sebagai petani.
Suatu saat, para petani ini mendengar kalau beberapa rekan mereka yang membuat video dan mengunggahnya di Youtube mendapatkan penghasilan lebih besar.
Penghasilan ini bahkan lebih besar tiga kali lipat dari pendapatan mereka, lo.
Akhirnya, mereka pun meninggalkan pekerjaannya sebagai petani untuk ikut menjadi content creator.
Kisah Dua Sahabat
Kisah Tulsi menjadi Desa YouTube India dimulai dari sepasang sahabat, masing-masing bernama Gyanendra Shukla dan Jai Verma.
Shukla awalnya bekerja sebagai network engineer, sedangkan Verma bekerja sebagai guru.
Keduanya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan beralih menjadi pembuat konten video.
Baca Juga: Daftar 3 Negara yang Termasuk Semenanjung Indochina serta Ibu Kotanya
Tak lama kemudian, keduanya mulai mendapatkan cukup banyak uang dari pekerjaan baru mereka.
Kabar keberhasilan mereka pun menyebar ke seluruh desa.
Kabar tersebut menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak Shukla dan Verma.
Sekarang, sekitar sepertiga dari penduduk desa menjadi content creator.
Lebih dari 40 Saluran
Menariknya, paltform mereka berkarya enggak cuma di YouTube, lo, tapi juga di TikTok dan Instagram.
Content creator termuda di Desa Tulsi berusia 15 tahun sedangkan yang paling tua adalah wanita lanjut usia (lansia) berumur 85 tahun.
Sudah ada 40 atau lebih saluran yang berbasis di Desa Tulsi.
Tema yang diangkat saluran-saluran tersebut sangat beragam. Mulai dari komedi, musik, sampai pendidikan.
Salah satu kanal paling populer dari Desa Tulis memiliki lebih dari 100.000 pelanggan di YouTube.
(Penulis: Danur Lambang Pristiandaru)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar