GridKids.id - Kids, apakah kamu pernah mendengar istilah blue hour?
Istilah blue hour merupakan istilah yang digunakan dalam dunia fotografi.
Meski demikian, kamu bisa menikmati fenomena blue hour, lo.
Blue hour juga berkaitan dengan golden hour. Selain merupakan istilah dalam dunia fotografi, keduanya termasuk fase cahaya matahari.
Tak sedikit yang berlomba-lomba mengabadikan blue hour dan golden hour.
Golden hour merupakan cahaya emas lembut yang indah sehingga dimanfaatkan banyak orang untuk mengabadikan momen atau swafoto.
Lantas, bagaimana dengan blue hour? Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui fenomena blue hour, ya!
Mengenal Fenomena Blue Hour
Blue hour merupakan fenomena pagi yang dimulai saat pusat geometris matahari berada di ketinggian -6 derajat dan berakhir pada -4 derajat.
Sementara fenomena blue hour di sore hari ini merupakan langit yang berwarna biru dengan sekit cahaya jingga.
Nah, fenomena blue hour bisa kamu nikmati dua kali dalam sehari, pagi sebelum matahari terbit dan sore hari setelah marahari terbenam.
Baca Juga: Mengenal Fenomena Biokimia Bioluminesensi dan Contohnya, Apa Saja?
Fenomena blue hour berlangsung sangat singkat, yaitu sekitar 10-30 menit.
Perlu diketahui durasi ini berbeda-beda karena dipengaruhi oleh letak geografis dan cuaca suatu tempat.
Nah, selama berlangsungnya blue hour langit memiliki rona biru tua disertai suhu warna dingin dan jenuh.
Pada saat awal sore dan di akhir pagi maka gradasi warna dari biru ke jingga.
Fenomena ini bisa terlihat di tempat matahari terbenam dan terbit, Kids.
Tak hanya itu, blue hour muncul selama senja maka merupakan waktu yang tepat untuk mengabadikan bulan.
Bagaimana cara mengabadikan fenomena blue hour?
Berikut ini merupakan cara mengabadikan fenomena blue hour, antaar lain:
1. Menentukan lokasi pemotretan, seperti di alam bebas atau di gedung-gedung tinggi.
2. Membawa peralatan foto tambahan, seperti tripod dan remote shutter release.
Baca Juga: Termasuk Sumber Cahaya, Mengapa Api Tak Memililiki Bayangan? #AkuBacaAkuTahu
Tripod akan membantu kamu dalam memotret tanpa takut tangan terasa pegal.
Sementara remoter shutter release digunakan untuk memotret tanpa harus menyentuh kamera.
Sehingga kamera enggak goyang dan tetap fokus memotret langit.
3. Mengatur kamera sebelum memotret perlu dilakukan agar bisa mendapatkan pemandangan langit dengan latar yang kamu inginkan.
4. Selain cara di atas, kamu juga bisa mendatangi lokasi pemotretan lebih awal.
Nah, dengan begitu kamu bisa mencari angle yang kamu inginkan untuk mengabadikan blue hour, ya.
Inilah informasi tentang fenomena blue hour dan cara mengabadikan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar