GridKids.id - Bumi sudah semakin tua dan manusia seharusnya sudah pindah ke mars.
Mars adalah planet keempat dalam tatanan tata surya, dan jadi planet yang terhitung dekat dengan bumi dibanding planet dalam kategori planet luar lainnya.
Tapi, benarkah manusia bisa pindah ke planet mars dan tinggal di dalamnya?
Fakta bahwa umur bumi sudah mencapai 4,54 miliar tahun dengan berbagai kondisi alam yang sudah kompleks dan penuh kerusakan membuat anggapan untuk pindah planet ini makin kuat.
Manusia dengan segala perkembangan teknologinya kini seolah bisa melampaui ketidakmungkinan, segala invention terbaru dihasilkan untuk mendukung manusia makin efisien.
Para ilmuwan banyak yang berlomba mengirimkan robot buatan mereka untuk meneliti tentang mars yang dikenal sebagai planet merah ini.
Meski Mars dikategorikan aman, tapi Mars tetap bukan Bumi yang bisa jadi ruang paling nyaman dan memungkinkan untuk manusia bisa tinggal di dalamnya.
Dilansir dari space.com, ada beberapa fakta yang membuat hidup di planet Mars sulit bagi manusia, di antaranya:
Alasan Hidup di Planet Mars Sulit Bagi Manusia
1. Badai Debu yang Membatasi Aktivitas Manusia
Meski ada klaim bahwa planet Mars adalah ruang aman untuk rumah masa depan manusia, Mars punya ancaman badai debu tiap tahun.
Baca Juga: Disebut Mirip Bumi, Inilah 6 Fakta Menarik Mars yang Dijuluki si Planet Merah
Ketika badai ini terjadi biasanya seluruh Mars akan terselimuti debu selama kurun berminggu-minggu, hal ini akan membuat sinar matahari jadi sulit menjangkau permukaan planet Mars.
Jika manusia memilih hidup di Mars, badai debu akan membuat manusia harus tinggal dalam rumah sepanjang waktu supaya terlindungi dari badai debu yang mengganggu.
2. Pakaian Khusus dan Baju Hangat
Atmosfer Mars sangat enggak ramah untuk manusia, berbeda dengan atmosfer Bumi yang sesuai dengan tubuh manusia.
Tekanan atmosfer di Mars sangat rendah dengan kadar karbon dioksidanya sekitar 95% yang bisa membuat darah mendidih hingga kesulitan bernapas.
Kondisi ini cukup ekstrem untuk dilalui manusia tanpa adanya pakaian khusus super tebal yang kita kenakan.
Tanpa pakaian khusus, manusia mungkin hanya akan bisa bertahan hidup sekitar 2 menit.
Suhu di Mars jauh lebih dingin ketimbang di Bumi, hal ini disebabkan karena jarak Matahari ke Planet Mars lebih jauh, yaitu -60 derajat celcius.
Pada musim dingin, suhu planet Mars bisa menyentuh -125 derajat celcius.
Kawasan Mars yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa memiliki suhu sekitar 20 derajat celcius ketika musim panas.
Namun, hal itu hanya berlaku di siang hari, karena ketika sudah malam, suhunya akan kembali menyentuh angka -73 derajat celcius.
Baca Juga: Apakah Mungkin Manusia Hidup dan Tinggal di Mars? #AkuBacaAkuTahu
3. Tak Ada Bulan Purnama
Mars punya satelit yang mengelilinginya, yaitu Phobos dan Deimos.
Berbeda dengan Bulan yang bulat, Phobos dan Deimos lebih mirip asteroid yang terperangkap oleh gravitasi Mars.
Ketika Phobos terbit maka Deimos akan terbenam, begitupun sebaliknya, namun hal ini diperkirakan enggak akan berlaku selamanya.
Pasalnya para ahli memperkirakan dalam waktu 30-50 juta tahun ke depan, Phobos akan jatuh ke permukaan planet Mars dan hancur.
4. Ulang Tahun Dua Tahun Sekali
Masa rotasi Mars mengelilingi orbitnya sendiri hampir mirip dengan Bumi, yaitu 24 jam dan 37 menit.
Namun, karena garis edarnya yang jauh lebih besar dari garis edar Bumi, satu tahun di Mars sama dengan 687 hari atau 2 tahun waktu bumi.
Inilah yang membuat bayi manusia yang lahir di Mars akan merayakan ulang tahunnya, tiap dua tahun sekali.
5. Tak Ada Langit Biru di Langit
Di Mars manusia hanya akan melihat pemandangan langit berwarna merah. Hal ini bisa terjadi karena atmosfer Mars jauh lebih tipis daripada yang terdapat di Bumi.
Kandungan debu di atmosfer Mars juga tinggi, debu-debu itu berwarna merah dan menyerap cahaya, sehingga menghasilkan warna biru di sekeliling matahari.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | space.com,kids.grid.id |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar