Langkah Penanganan Sudah Tepat
Epidemiolog asal Griffith University Australia, Bapak Dicky Budiman pun mengomentari hal ini.
Bapak Dicky mengatakan kalau informasi dari WHO tersebut adalah tanda kalau upaya yang dilakukan oleh dunia dalam menghadapi pandemi COVID-19 sudah tepat.
Menurutnya, ada dua tren positif akibat upaya pemerintah di berbagai negara dalam menghadapi COVID-19.
Upaya pertama adalah program vaksinasi, dan yang kedua adalah perubahan perilaku masyarakat di dunia.
Bahkan meski kasus infeksi di beberapa negara masih meningkat dan muncul subvarian baru, saat ini COVID-19 enggak menyebabkan tren keparahan.
Momentum yang Baik
Kondisi pandemi COVID-19 yang disebut sudah berada di akhir pendemi ini bisa jadi momentum yang baik bagi masyarakat dunia untuk meninggalkan pandemi yang sudah terjadi beberapa tahun belakangan.
Kalau momentum ini terlewat, justru membuat masyarakat semakin abai terhadap upaya pencegahan COVID-19, besar kemungkinan virus ini akan bermutasi ke dalam subvarian baru yang lebih berbahaya.
Sedangkan kalau momentum ini bisa dimanfaatkan dengan baik, enggak menutup kemungkinan status pandemi akan benar-benar segera berakhir.
Pihak WHO pun mengatakan hal serupa.
Baca Juga: Tak Hanya COVID-19 dan Cacar Monyet, Ini 15 Darurat Kesehatan yang Pernah Ditetapkan WHO
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar