GridKids.id - Kids, pernahkah kamu mengalami gejala masuk angin?
Masuk angin merupakan jenis penyakit yang familiar bagi orang Indonesia, namun asing dan enggak ditemukan juga di belahan dunia lain.
Masuk angin biasanya mengacu pada kondisi ketika seseorang mengalami demam, menggigil, nyeri otot, pegal-pegal, perut kembung hingga kehilangan selera makan.
Tak seperti namanya, gejala masuk angin biasanya enggak disebabkan oleh angin melainkan karena mulai menurunnya daya tahan tubuh atau imunitas sehingga seseorang jadi mudah terpapar virus atau penyakit.
Penyebab penyakit ini sering dikaitkan dengan angin atau hujan berkaitan dengan kurangnya paparan sinar matahari selama musim penghujan.
Hal inilah yang membuat produksi vitamin D tubuh jadi terus menurun, padahal vitamin ini penting untuk menjaga daya tahan tubuh seseorang.
Beberapa gejala umum yang sering diartikan sebagai tanda-tanda masuk angin, seperti pusing, sakit kepala, batuk, pilek, perut kembung, banyak sendawa, sering buang angin, hingga badan yang terasa lemas.
Intinya perlu diketahui bahwa masuk angin bukan sebuah penyakit, tapi beberapa kumpulan gejala atau kondisi medis tertentu yang dialami seseorang.
Lalu, penyakit apa saja yang sering disalah artikan sebagai gejala masuk angin? Simak penjelasan lebih lanjutnya di bawah ini, ya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Masuk Angin Tanpa Perlu Minum Obat, Aman dan Efektif
Penyakit yang Sering Disangka Gejala Masuk Angin
1. Gangguan Pencernaan
Ketika kamu mengalami gangguan pada sistem pencernaan, biasanya akan muncul juga gejala seperti mual, muntah, perut kembung, sembelit, diare, hingga nyeri di ulu hari.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, seperti keracunan makanan, alergi, infeksi virus dan bakteri, atau stres.
2. Penyakit Jantung
Gejala penyakit jantung terjadi ketika otot jantung enggak memeroleh pasokan darah dan oksigen yang cukup.
Hal ini menyebabkan sumbatan dan penyempitan pada pembuluh darah jantung yang memicu rasa nyeri pada dada.
Orang Indonesia sering menyebutnya sebagai gejala angin duduk, yang gejalanya berupa rasa nyeri di ulu hati.
Nyeri itu lalu menjalar ke lengan, leher, punggung sehingga menyebabkan rasa lemas, sesak napas, hingga menyebabkan pingsan atau enggak sadarkan diri.
Baca Juga: 6 Jenis Faktor Risiko Penyakit Jantung, Salah Satunya Faktor Keturunan
3. Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria
Kedua penyakit ini merupakan dua jenis penyakit endemik negara tropis khususnya di Indonesia.
Baik DBD atau Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, Aedes aegepti (DBD) dan Anopheles betina (Malaria),
Gejala yang muncul pada dua penyakit ini seperti demam, nyeri sendi, pegal-pegal, menggigil, dan rasa lemas, yang bisa memicu komplikasi serius hingga fatalnya bisa menyebabkan kematian.
4. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA adalah penyakit yang paling sering ditemukan dalam gejala demam, pilek, dan batuk yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Gejalanya bisa ringan dan bahkan bisa sembuh sendiri, tapi jika sudah mencapai sistem pernapasan bawah (trakea hingga paru-paru) maka bisa menyebabkan komplikasi pneumonia dengan gejala lebih berat.
Itulah empat penyakit yang sering disangka sebagai gejala masuk angin.
Gejala masuk angin bisa diatasi dengan banyak konsumsi air putih dan obat penurun panas, serta istirahat yang baik dan cukup.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Alodokter.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar