Hewan reptil bernapas menggunakan paru-paru yang terletak pada rongga dadanya.
Organ paru-paru ini dilindungi oleh tulang rusuk, dibanding dengan hewan lainnya, paru-paru hewan reptil punya susunan yang lebih sederhana.
Paru-paru reptil terbagi jadi beberapa lipatan dinding yang bisa membesar permukaannya ketika terjadi pertukaran gas.
Hewan reptil enggak memiliki diafragma yang bisa membatasi rongga perut dan rongga dadanya.
Inilah yang membuat antara rongga perut dan rongga dada reptil bentuknya menyatu.
Reptil akan menggerak-gerakkan tulang rusuk ketika bernapas, kemudian udara akan masuk lewat lubang hidungnya.
Udara itu lalu masuk ke trakea dan menuju ke bronkus dan paru-parunya. Di situ terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida di alveolus.
Darah lalu akan mengikat oksigen dan melepaskannya menjadi karbon dioksida yang dikeluarkan dari paru-paru bersama uap air.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Gecko, Reptil Jinak yang Banyak Diminati Pecinta Hewan
Reptil yang hidup di air seperti penyu dan buaya punya kemampuan unik untuk menutup saluran pernapasannya.
Hal ini lah yang membuat reptil bisa aman ketika berada dalam air, karena air enggak akan menembus saluran pernapasannya.
Buaya akan menutupi tenggorokannya dengan lidah sehingga air enggak akan masuk atau tertelan ketika hewan ini menyelam dalam air.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar