GridKids.id - Sebelumnya, cacar monyet cuma ditemukan di negara-negara Afrika Tengah dan Barat.
Namun, kini puluhan negara lain juga melaporkan kasus warganya terkena cacar monyet.
Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus monkeypox.
Sebenarnya, sumber alami cacar monyet masih belum diketahui.
Namun, spesies hewan pengerat Afrika dan berbagai spesies monyet diduga berperan dalam penularan.
Penyebab penularan cacar monyet bisa terjadi saat manusia melakukan kontak langsung dengan hewan yang sudah terinfeksi.
Cacar monyet adalah virus yang sudah ada sejak dulu. Virus ini pertama kali ditemukan pada 1958.
Namun, kini kasus cacar monyet kembali muncul dan menyebar dengan luas ke berbagai negara.
Meski virus ini sudah ditemukan di berbagai negara di Afrika, tapi cacar monyet enggak pernah memicu wabah besar.
Baca Juga: Sudah Terdeteksi di berbagai Negara, 4 Komplikasi Penyakit Ini Disebabkan Cacar Monyet
Sampai pada Mei 2022, beberapa kasus mulai ditemukan di luar Afrika dan menyebar luas.
Pada awal Juni, lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi cacar monyet muncul di 29 negara yang belum pernah melaporkannya.
Sedangkan di bulan Juli, terdapat nyaris 16.000 kasus di 72 negara.
Keadaan Darurat Kesehatan Global
Lalu pada Sabtu (23/7/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah cacar monyet ini sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Meluasnya wabah cacar monyet di lebih dari 70 negara adalah situasi luar biasa, dan sudah memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.
WHO memasukkan cacar monyet ke dalam kategori darurat kesehatan global agar komunitas gobal menganggap serius wabah saat ini.
Keadaan darurat global adalah tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.
Namun, penunjukan tersebut enggak berarti suatu penyakit sangat menular atau mematikan, ya.
Gejala Cacar Monyet
Cacar monyet biasanya ditandai dengan demam, ruam dan pembengkakan kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan berbagai gejala medis lain.
Virus ini biasanya merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari 2 sampai 4 minggu.
Meski dikatakan bisa sembuh sendiri, tapi penyakit ini juga bisa berakibat fatal pada keadaan tertentu.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu waspada.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar