Populernya penggunaan sumpit sebagai alat makan berkaitan dengan ledakan populasi penduduk di seluruh China.
Ledakan populasi ini menguras sumber daya dan mendesak juru masak untuk memulai kebiasaan baru untuk menghemat biaya hidup.
Para juru masak mulai menyajikan sajian yang bahannya dipotong kecil-kecil supaya bisa menghemat bahan bakar untuk memasaknya.
Sumber sejarah lain menyebutkan bahwa penggunaan sumpit sudah dikenal dan populer pada masa Dinasti Shang (1105-1046 SM).
Kala itu Raja Zhou yang bertahta menggunakan sumpit yang terbuat dari gading gajah untuk menyantap makanannya.
Gading gajah yang dibuat menjadi sumpit hanya digunakan oleh bangsawan atau orang-orang yang punya jabatan tinggi.
Sumpit perak juga terkenal digunakan di Istana Tiongkok karena bisa digunakan untuk mendeteksi racun yang biasanya dibubuhkan pada makanan.
Barulah pada sekitar 500 M, sumpit mulai populer di negara-negara Asia lainnya seperti di Jepang, Korea, dan Vietnam.
Baca Juga: Meski Terlihat Mirip, Tapi Inilah Perbedaan Sumpit Jepang, Korea, dan China
Perbedaan Sumpit sesuai Budaya Makan Pemakainya
Sumpit yang dibuat dan digunakan di Tiongkok tak runcing supaya enggak bisa menusuk makanan.
Berbeda lagi dengan sumpit yang digunakan di Jepang yang dibuat langsing karena sering dipergunakan untuk mengangkat tulang dari dagingnya ketika orang Jepang makan ikan.
Source | : | Kompas.tv |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar