Filosofi dan Sejarah Hari Anak Nasional yang Diperingati Setiap 23 Juli

Menggambarkan tentang situasi pasca pandemi COVID-19 berdampak pada dunia anak dengan perubahan pola hidup.

Walau begitu, tetap harus diupayakan pemenuhan haknya, bergembira dan penuh kreativitas, dalam perlindungan keluarga.

3. Tiga anak memegang bendera merah putih

Setiap anak termasuk anak disabilitas memiliki impian (cita-cita) yang dapat diraih dengan doa, semangat, dan dukungan keluarga.

Anak sebagai generasi penerus bangsa, perlu didukung dan dilindungi, agar tumbuh sebagai manusia dewasa yang berjiwa Pancasila di bawah naungan sang saka merah putih.

Lalu, bagaimana dengan sejarah Hari Anak Nasional?

Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984, Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli.

Usulan tersebut mulai disahkan pada Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak disahkan pada 23 Juli 1979.

Baca Juga: Ucapan Selamat Hari Anak Sedunia 20 November 2021 dalam Bahasa Inggris

Pada 1984, Presiden Soeharto menggagas Hari Anak Nasional untuk ditetapkan sebagai salah satu hari penting nasional.

Saat itu, Pak Soeharto menilai anak-anak merupaka aset kemajuan bangsa sehingga perlu diberi peringatan.

Sejak itulah, perayaan Hari Anak Nasional terus terus digelar untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah anak.

-----

PROMOTED CONTENT