Fosil nenek moyang jerapah enggak memiliki leher dan kaki panjang seperti yang kita bisa lihat hari ini.
Nenek moyang jerapah punya leher dan kaki yang lebih pendek dan besar, dengan tinggi 2,7 m (jerapah jantan) dan 1,95 m (jerapah betina).
Sedangkan ukuran tinggi jerapah jantan modern memiliki tinggi dua kali ukuran nenek moyang jerapah yang sudah punah saat ini.
Pada The American Naturalist pada 1996 mengungkap bahwa jerapah jantan akan menggunakan lehernya dengan memukulkan lehernya untuk memperebutkan jerapah betina.
Pertarungan biasanya akan dimenangkan oleh jerapah berleher panjang dan diwariskan pada gen anak-anak jerapah selanjutnya.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan pada Journal of Arid Environment edisi 2017 oleh Graham Mitchell dari University of Wyoming menyebut leher panjang pada jerapah bisa membantu mengatur suhu tubuh di wilayah beriklim panas seperti di Afrika.
Penelitian ini mengungkap bahwa bentuk tubuh leher ramping (dolichomorphic) bisa membuat hewan ini jadi lebih sejuk daripada hewan yang punya massa tubuh sama.
Bentuk tubuh ini bisa mengarahkan kepalanya ke arah matahari, jerapah bisa membantu mengurangi proporsi tubuh yang terpapar radiasi matahari yang suhunya tinggi.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar