Bagaimana subvarian baru picu gelombang ketiga?
Ilmuwan mengatakan, pelacakan yang dilakukan oleh INSACOG ini menyebabkan terdeteksinya subvarian BA.2.75.
"Kami melihat bagaimana BA.2 yang terutama memicu gelombang ketiga pada bulan Januari, masih menyebabkan terobosan dan infeksi ulang pada Juni 2022," ujar ilmuwan INSACOG.
Ia menambahkan, hal tersebut menyebabkan ditemukannya BA.2.75 yang memiliki lebih dari 80 mutasi. Sedangkan BA.2 memiliki sekitar 80 mutasi.
"Saat ini, ketika kami menjalankan kembali sampel BA.2 lama untuk mutasi yang baru diidentifikasi ini, kami menemukan BA.2.74, BA.2.75 dan BA.2.76," lanjutnya.
Tiga subvarian baru itu menjadi temuan kunci tentang evolusi SARS-CoV-2.
Menurut ilmuwan INSACOG, keturunan baru BA.2 ini menggantikan antigen imunodominan BA.2 menjadi lebih bugar dan menular.
Baca Juga: Tingkat Keparahan dan Penularan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Seperti Apa?
Ini yang kemudian menjadi alasan di balik kasus infeksi ulang BA.2 di India.
"Untungnya, mereka adalah keturunan BA.2, di mana kita memiliki semacam perlindungan silang dan kekebalan sel T, karena gelombang ketiga."
Di sisi lain, ilmuwan di India juga belum banyak menemukan kasus BA.4 atau BA.5. Sejauh ini, kasus BA.4 dan BA.5 tercatat kurang dari 100 di India.
"Jadi, para ilmuwan internasional skearang juga percaya bahwa BA 2.75, BA 2.74, dan BA.2.76 kemungkinan menyebabkan lonjakan Covid-19 yang sedang berlangsung di India," ujar peneliti dari Departemen Bioteknologi.
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar