GridKids.id - Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan bersejarah era Buddha di nusantara.
Candi yang berukuran sangat megah ini terletak di kota Magelang, Jawa Tengah.
Material pembentuk candi terbuat dari batuan andesit yang terbagi jadi tiga dhatu (ranah), yaitu kamadhatu (tingkatan dasar), rupadhatu (tingkatan kedua atau tengah), dan arupadhatu (tingkat paling atas).
Borobudur beberapa hari menjadi sorotan dan perbincangan masyarakat terkait wacana pemerintah yang menyatakan tentang kenaikan tarif wisata Borobudur sebesar Rp 750.000,00.
Wacana ini muncul dan menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, khususnya masyarakat lokal yang merasa jumlah tersebut sangat besar.
Wacana tersebut disampaikan berkaitan dengan kondisi situs candi yang dipantau kini sudah mengalami kondisi keausan batu dan terdapat beberapa kerusakan pada reliefnya.
Anda juga bisa menjadikan VW Safari Borobudur sebagai salah satu pilihan liburan anda.
Wacana kenaikan tarif wisata Candi Borobudur tersebut dimaksudkan agar bisa membatasi jumlah pengunjung yang naik ke kawasan candi yang juga jadi tempat ibadah umat Buddha ini.
Dengan terbatasnya jumlah pengunjung yang naik ke atas candi diharapkan bisa membantu menjaga kelestarian situs bersejarah ini.
Lalu, seperti apa penjelasan ahli tentang kondisi Candi Borobudur saat ini?
Baca Juga: Tiket Naik Borobudur Seharga Rp 750.000, Ini Daftar Harga Masuk Sejumlah Candi di Dunia
Keausan Batu Penyusun Candi Borobudur
Dilansir dari kompas.com, kondisi keausan bisa dianggap juga sebagai proses pelapukan yang terjadi secara fisik atau kimiawi pada material batuan.
Hal ini disampaikan oleh Bapak Doni Prakasa Eka Putra, Dosen Teknik Geologi UGM, yang menyatakan bahwa jika material batuan mengalami keausan atau pelapukan lama kelamaan batuan akan hancur dan pecah.
Proses kimiawi yang terjadi pada batuan enggak hanya berkaitan dengan adanya air atau larutan kimia tapi juga bereaksi yang sama dengan keringat yang bersifat asam.
Jika hal ini terus terjadi maka akan menjadi akumulasi yang mendorong perubahan kondisi dan kekuatan material batuan candi.
Hal ini tentunya akan memengaruhi struktur dan komposisi Candi Borobudur sebagai sebuah situs bersejarah yang jadi bukti peradaban masa lampau.
Salah satu cara untuk mengurangi risiko kerusakan yang lebih parah pada bangunan Candi, harus ada pembatasan pengunjung supaya kawasan Candi bisa lebih terawat sebagai tempat ibadah umat Buddha.
Salah satu fakta yang mungkin beberapa hari ke belakang ini kurang disoroti adalah tarif Rp 750.000,00 tadi berlaku bagi pengunjung yang ingin naik ke stupa Candi Borobudur.
Sedangkan, bagi pengunjung yang ingin berwisata di kawasan situs Candi Borobudur akan tetap dikenakan tarif normal dengan Harga Tiket Masuk (HTM) yaitu Rp 50.000,00 untuk orang dewasa dan Rp 25.000,00 untuk anak-anak.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar