GridKids.id - Bagi pecinta sepak bola Eropa sudah tak asing lagi melihat pelatih menggunakan jas ketika pertandingan, Kids.
Banyak yang beranggapan kalau pelatih sepak bola memakai jas hanya untuk bergaya.
Namun, jas yang digunakan pelatih sepak bola bukan hanya sekedar gaya, karena ada sejumlah alasan lainnya, Kids.
Lantas, apa alasannya pelatih sepak bola menggunakan jas? Yuk, kita cari tahu.
1. Cuaca di Eropa
Cuaca di Eropa sangat berbeda dengan Indonesia atau negara tropis lainnya.
Ini karena, cuaca di Eropa tak jarang bisa sangat dingin sehingga memerlukan jas atau jaket yang tebal untuk menghangatkan tubuh, Kids.
Pada bulan tertentu, suhu disejumlah negara Eropa bahkan bisa minus dan tak jarang turun salju saat pertandingan.
Baca Juga: Daftar Juara Cabor Sepak Bola Sepanjang Gelaran SEA Games, Indonesia Berapa Kali?
2. Manajer dan pelatih orang yang sama
Pada liga sepak bola Eropa, orang yang memimpin sebuah tim di pinggir lapangan dikenal dengan sebutan manajer, Kids.
Sedangkan di Indonesia dikenal dengan istilah pelatih, seseorang yang memimpin sebuah klub.
Manajer dan pelatih pada sepak bola dua hal yang berbeda terlihat dari tugas pokok serta fungsinya berkaitan.
Istilah manajer yang digunakan di liga Eropa, karena memiliki tanggung jawab untuk mengatur sejumlah hal yang ada di lapangan serta luar permainan sepak bola.
Hal tersebut seperti administrasi pada sebuah tim hingga brand image.
Untuk liga Eropa sendiri, hampir seluruh tim menggunakan istilah manajer dan bukan hanya bertugas di dalam pemainan saja.
Oleh sebab itu, manajer tim sepak bola Eropa selalu menggunakan jas rapi ketika mendampingi anak asuhnya di pingir lapangan, Kids.
Penggunaan jas akan menambah rasa kepercayaan diri dari publik terhdap tim sepak bola yang ia pimpin.
Nah itu, penjelasan singkat mengenai pelatih sepak bola di Eropa selalu menggunakan jas.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Febryan Kevin |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar