GridKids.id - Kids, mungkin kamu sudah sering dengar tentang Mars sebagai planet yang paling potensial untuk ditempati manusia.
Nama Mars merupakan nama yang diambil dari nama Dewa Perang Romawi. Mars merupakan planet ke-4 dalam tata surya yang dikenal juga sebagai planet merah.
Warna merah ini muncul karena bahan kimia bernama iron oxide (karat) yang banyak terkandung dalam bebatuan dan tanahnya.
Meski disebut mirip dengan Bumi, Mars memiliki berukuran setengah kali lebih kecil dengan diameter sekitar 6.791 kilometer.
Planet ini punya dua satelit bernama Phobos dan Deimos, dengan waktu rotasinya 37 menit lebih lama dari masa rotasi Bumi.
Namun, masa revolusi Mars dua kali lipat lebih lama dari masa revolusi bumi yaitu 678 hari.
Mars lebih dingin daripada Bumi, suhu di garis ekuatornya adalah 20 derajat celcius. Sedangkan di kutubnya, suhu bisa mencapai -140 derajat celcius.
Berbeda dengan semburat jingga yang muncul ketika matahari terbenam di Bumi, di Mars matahari tampak berwarna biru karena adanya debu yang menyerap uraian sinar matahari.
Lalu, dengan berbagai perbedaan itu, bisakah manusia hidup dan tinggal di Mars?
Baca Juga: Jelajahi Mars, Perseverance Temukan Hal Mengejutkan di Kawah Kuno Planet Merah
Mungkinkah Manusia Hidup di Mars?
Hingga saat ini manusia belum pernah menginjakkan kaki di Mars, meski sudah banyak wahana antariksa yang dikirimkan ke sana untuk meneliti tentang planet ini.
Viking Landers merupakan pesawat ruang angkasa pertama yang mendarat di Mars pada 1976.
Tentunya berbeda dengan Bumi yang tercipta untuk ditinggali manusia, Mars memerlukan banyak hal untuk memastikan manusia tetap bisa bertahan hidup di sana.
Toleransi pada cuaca dingin dan radiasi hingga pasokan udara merupakan hal-hal mendasar yang perlu dipersiapkan.
Membayangkannya tentu merupakan sebuah kerja dan adaptasi yang enggak mudah.
Tinggal di Bumi yang seolah enggak perlu memikirkan pasokan udara untuk dihirup rasanya jadi seperti berkah, ya, Kids.
Selain hal-hal mendasar tadi, tentunya perlu juga memastikan air dan makanan tersedia untuk seumur hidup.
Inilah yang mendorong pemikiran para peneliti untuk mengembangkan kemampuan adaptasi manusia untuk bertani atau bercocok tanam di Mars.
Baca Juga: Pantas Diincar Amerika, China dan Uni Emirat Arab, Ternyata Ini Alasan Planet Mars Diperebutkan
Karena enggak mungkin selamanya mengandalkan perbekalan yang dibawa dari Bumi.
Manusia yang berencana tinggal dan hidup di Mars harus bisa menghasilkan makanannya sendiri.
Para ilmuan percaya kacang, kentang, dan asparagus bisa ditanam dan tumbuh subur di Mars.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar