Agresi militer akan berpengaruh pada situasi keamanan dan kenyamanan. Apalagi, konflik yang terjadi pada ranah publik.
Pihak militer lawan pasti mengggunakan senjatanya yang modern yang dapat melukai siapa saja.
Biasanya masyarakat yang tinggal di wilayah pertempuran ini mengakibatkan agresi lebih memilih mengungsi dan mengamankan diri dan keluarganya sehingga mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah.
Kondisi ini justru memicu terjadinya kejahatan lain dan selalu memanfaatkan kondisi darurat. Contohnya seperti penjarahan, pencurian dan tindakan lainnya.
Enggak hanya memengaruhi stabilitas keamanan, namun juga berpengaruh pada psikologi masyarakat yang berada di bawah ancaman.
2. Menghambat pembangunan negara
Akibat yang kedua adalah terhambatnya pembangunan negara.
Dalam upaya untuk memajukan sebuah negara, maka sektor utama yang harus di dorong adalah sektor pembangunan dalam ciri-ciri demokrasi terpimpin.
Jika pembangunannya lancar, maka infrastruktur lengkap dan memadai dapat berimbas pada pergerakan dan perputaran perekonomian yang semakin laju.
Apalagi, jika pembangunannya adalah kunci bagi sebuah negara untuk mendapatkan kepercayaan dari dunia internasional terutama dalam rangka untuk menarik investor asing.
Hal ini tentunya akan berpengaruh pada proses pembangunan yang terjadi. Prosesnya juga akan terhambat dan pembangunan harus dihentikan.
MilBaca Juga: Buat Negara Lain Terpukau, Berikut 5 Negara yang Memiliki Militer Terkuat di Dunia, Indonesia Termasuk?
Penulis | : | Heni Widiastuti |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar