GridKids.id - Kids, Idulfitri atau lebaran merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriah.
Di tahun ini, lebaran jatuh pada hari ini, Senin 2 Mei 2022.
Saat perayaan Idul Fitri, kita sering kali melakukan halal bihal untuk mengikat tali silaturahmi dan persaudaraan.
Memberi ucapan meminta maaf saat lebaran biasa dilakukan usai menjalankan ibadah puasa dan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara multikultur yang kaya akan kebudayaan dan adat-istiadat.
Kali ini, GridKids akan membahas artikel menarik mengenai perayaan lebaran di pulau Dewata, alias pulau Bali.
Seperti yang kita ketahui, pulau Bali diisi oleh mayoritas masyarakat beragama Hindu.
Namun, sikap tolenransi warga pulau Dewasa sangatlah tinggi, biasanya masyarakat Bali pun ikut terut serta merayakan hari raya lebaran.
Umat Muslim di Bali memiliki empat tradisi lebaran yang menunjukan sikap saling toleransi antarumat beragama.
Baca Juga: 4 Jenis Pakaian Adat Bali dan Filosofinya, Apa Saja?
Umat muslim di Pulau Dewata memiliki istilah dalam bahasa Bali, yakni "Nyama Selam" yang berarti saudara dari kalangan Muslim.
Berikut ini pembahasan mengenai tradisi lebaran di pulau Bali. Simak ulasannya, yuk!
Tradisi Lebaran di Pulau Bali:
Kegiatan ini sudah dilakukan secara turun temurun untuk merayakan Hari Raya Idulfitri di Pulau Dewata.
Kegiatan ini pun masih berjalan baik di desa maupun wilayah perkotaan atau pedasaan di Pulau Bali.
1. Tradisi Ngejot
Ngejot adalah tradisi dengan memberikan makanan kepada para tetangga sebagai rasa terima kasih dan toleransi.
Tradisi ngejot dilaksanakan oleh masyarakat Hindu dan Islam di Pulau Dewata.
Bagi umat Hindu, tradisi ini digelar untuk merayakan Hari Raya Galungan, menjelang Nyepi, dan Hari Raya Kuningan.
Baca Juga: Tetap Sehat saat Lebaran, Ikuti 5 Tips Menikmati Makanan Hari Raya Ini
Sedangkan bagi umat Muslim, tradisi ini dilaksanakan saat memasuki Lebaran.
2. Tradisi Pegayaman
Selain tradisi ngejot, beberapa hari menjelang lebaran tiba, warga muslim di Bali juga punya tradisi pegayaman.
Tradisi ini dilakukan oleh warga muslim Desa Pegayaman, Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.
Pegayaman dilakukan rutin setiap tahun dan biasanya diadakan tiga hari menjelang hari lebaran tiba.
Terdapat beberapa tahap rangkaian acara di antaranya:
- Penapean, penyajaan, dan penampahan.
Ketiga hal tersebut adalah urutan prosesi tradisi, Kids.
Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh para ibu-ibu di desa untuk menyiapkan makanan lebaran seperti tradisi Galungan dan Kuningan di Pulau Dewata.
Baca Juga: 7 Makanan Hari Raya Khas Indonesia yang Menggugah Selera, Salah Satunya Sate
Wah! Harmonis banget, ya Kids! Begitulah Indonesia, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu!
O iya, selamat lebaran bagi kamu yang merayakan, ya!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar