GridKids.id - Kids, kalian mungkin sudah tahu bahwa penguin tinggal di kutub yang super dingin.
Suhu di Antartika berkisar antara minus 10 hingga minus 60 derajat celcius dengan angin yang berhembus sekitar 180 km/jam.
Dengan kondisi lingkungan yang sangat ekstrem, penguin bisa bertahan hidup hingga berkembang biak.
Lalu, apa yang membuat hewan ini bisa bertahan hidup di tempat yang sangat dingin? Yuk, simak sama-sama uraian penjelasannya di bawah ini.
Adaptasi Morfologi Penguin
Penguin bisa bertahan hidup di tempat yang sangat dingin karena hewan ini punya jaringan pembuluh darah di bagian bahu yang membatasi lolosnya panas tubuh dari sayap mereka.
Darah yang mengalir dari sayap ke tubuhnya akan melalui aliran darah dari tubuh ke sayap.
Hal ini menyebabkan darah dingin yang mengalir dari sayap ke tubuh akan berubah jadi darah hangat ketika dialirkan dari tubuh ke sayap.
Cara kerja tubuh inilah yang memungkinkan penguin tetap bisa mempertahankan panas tubuhnya.
Baca Juga: Meski Tinggal di Daerah Kutub, Mengapa Bulu Penguin Tak Membeku? #AkuBacaAkuTahu
Bulu Penguin Melindungi dari Cuaca Ekstrem
Bulu penguin memastikan hewan ini tetap hangat meski berada di tempat dengan suhu yang sangat dingin atau ketika hewan ini harus berada dalam air untuk mencari makanan.
Bulu penguin tebal, rapat, dan kedap air, inilah yang membuat hewan ini enggak butuh waktu lama untuk mengeringkan diri.
Hal ini disebabkan karena bulu penguin nyaris enggak basah meski hewan ini berenang atau menyelam dalam air.
Tak hanya kedap air, bulu penguin juga enggak mudah membeku meski berada dalam es atau berada dalam udara dingin sepanjang waktu.
Bulu penguin yang tebal juga terdiri dari lapisan lemak tebal di balik kulitnya.
Hal inilah yang menjaga hewan ini tetap hangat meski menghabiskan waktunya dalam air untuk berburu ikan sebagai makanannya.
Tak hanya berguna untuk melindungi mereka dari udara ekstrem, bulu dan lemaknya juga berguna untuk mengerami telurnya.
Selain itu, penguin bisa bertahan hidup di Antartika karena hewan ini nyaris enggak punya pemangsa atau predator.
Jarang ditemukan binatang buas yang bisa bertahan di lingkungan yang ekstrem seperti kutub.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
| Source | : | nationalgeographic.grid.id |
| Penulis | : | Ayu Ma'as |
| Editor | : | Danastri Putri |
Komentar