Sebuah tim penelitian di di Taman Nasional Amboseli, Kenya, pada 2001, mempelajari tentang 21 kawanan gajah selama 7 tahun lamanya.
Dari riset itu ditemukan fakta bahwa masing-masing pemimpin kawanan memiliki ingatan yang baik untuk membantu mereka membedakan mana kawan dan lawannya lewat bau dan isyarat tertentu.
Kemampuan itu akan semakin baik seiring waktu dan bertambahnya usia gajah.
Riset ini menunjukkan bahwa kemampuan pemimpin kawanan gajah akan menentukan seberapa aman dan kuantitas keturunan gajah yang dihasilkan di masa mendatang.
Selain itu, sebuah penelitian dari Amerika Serikat, Jerman, dan Namibia dalam jurnal Ecological Society of America, Ecological Monographs edisi 9 Januari 2019 juga menyatakan hal serupa.
Hewan-hewan termasuk gajah menggunakan ingatan spasial dan sosial untuk kembali ke lokasi yang dianggapnya menguntungkan karena pasokan makanan atau minuman yang berlimpah.
Gajah bisa mengingat lokasi makanan dan minuman berlimpah dan akan melalui jalur yang sama bertahun-tahun.
Hal inilah yang sering menimbulkan permasalahan karena lokasi yang sudah dikenali gajah sebagai sumber makanannya selama bertahun-tahun bisa disulap menjadi lahan tempat tinggal manusia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar