GridKids.id - Pertandingan Liga Champions antara Manchester City kontra Atletico Madrid menjadi sorotan.
Pasalnya, Diego Simeone (pelatih Atletico) memainkan taktik yang enggak biasa.
Pelatih Los Colchoneros (julukan Atletco) itu memainkan pola dengan formasi 5-5-0.
Perempatfinal Liga Champions mempertemukan Man City vs Atletico.
Leg pertama yang digelar di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, pada Rabu (6/4/2022) dini hari WIB.
Laga tersebut mempertemukan dua tim dengan gaya bermain yang cukup berbeda bak langit dan bumi.
Man City menampilkan daya serang begitu atraktif. Sementara Atletico menampilkan gaya bermain bertahan total.
Hal yang menjadi sorotan adalah statistik pertandingan antara Man City dan Atletico.
Man City sangat dominan dengan menguasai penguasaan bola sebanyak 71 persen, sedangkan Atletico hanya mengemas sisanya, 29 persen.
Disamping itu, anak asuh Pep Guardiola mencatat 15 tembakan dengan kesempatan 2 shots on target.
Baca Juga: Josep Guardiola: Manchester United, Ayo Datangkan Erik ten Hag!
Sedangkan pasukan Diego Simeone enggak melakukan tendangan sama sekali sepanjang 90 menit, alias 0 shot.
Taktik Nyeleneh Diego Simeone
Diego Simeone dapat dikatakan memainkan formasi yang cukup nyeleneh dengan pondasi 5-5-0.
Striker murni yang harusnya berada di lini depan Atletico, malah dimainkan ke belakang, dengan banyak beroperasi di tengah dan membantu lini pertahanan.
Taktik tersebut menang menyulitkan Manchester City untuk membongkar pertahanan Atletico Madrid.
Namun, hal ini juga tentu menyulitkan Atletico sendiri karena minim pemain yang berada di lini depan.
Joao Felix dan Antoine Griezmann yang menjadi dua penyerang Atletico cuma banyak bergerak di sisi sayap permainan.
Keduanya juga kesulitan untuk membuat serangan balik ke pertahanan Man City.
Pertahanan Atletico yang Akhirnya Terbongkar
Baca Juga: Liga Champions: Prediksi, Preview & H2H Villarreal vs Bayern Munchen
The Citizens yang bermain cukup sabar akhirnya bisa membongkar pertahanan Atletico lewat serangan yang rapi.
Kerja sama antara Rodri dan Phil Foden, diteruskan dengan umpan terobosan menusuk ke kotak penalti.
De Bruyne dengan cepat memanfaatkannya dengan melepaskan sepakan mendatar dan merobek gawang Jan Oblak (kiper Atletico).
Taktik ini menjadi sebuah pertanyaan, apakah Simeone bakal menerapkannya kembali di leg kedua?
Pasalnya, Atletico membutuhkan gol sehingga sulit bagi mereka jika kembali menerapkan formasi 5-5-0 saat memainkan laga kandang di Madrid.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Goal International |
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar