GridKids.id - Kids, sebelumnya kita telah membahas mengenai sejarah dan ciri-ciri dari Demokrasi Parlementer.
Seperti yang diketahui, dahulu Indonesia pernah menganut sistem pemerintahan Demokrasi Parlementer.
Sistem pemerintahan Demokrasi Parlementer di Indonesia pertama kali digagas oleh Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir.
Sistem ini berlaku mulai dari 17 Agustus 1945 sampai dengan 5 Juli 1959 silam.
Kali ini, GridKids akan membahas kelebihan dan kekurangan dari sistem Demokrasi Parlementer yang perlu kamu ketahui.
Sistem parlementer merupakan sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam sistem pemerintahan.
Dalam hal ini, parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan memegang jalannya pemerintahan.
Tentunya, terdapat kelebihan dan kekurangan dari berjalannya sistem Demokrasi Parlementer.
Apa sajakah itu? Daripada penasaran, langsung saja simak ulasannya, yuk!
Baca Juga: Materi IPS Kelas 9 SMP: Kekurangan Demokrasi Terpimpin Era Presiden Soekarno
Kelebihan Demokrasi Parlementer:
1. Pembentukan suatu kebijakan dapat dilakukan dengan cepat.
Hal ini dapat terjadi karena adanya musyawarah antara eksekutif dan legislatif yang menjadi satu bagian dari partai.
2. Pelaksanaan, tanggung jawab dan pembuatan kebijakan jelas.
3. Pengawasan parlemen terhadap suatu kabinet berjalan dengan ketat.
Hal ini akan mengurangi potensi kesalahan dalam pelaksanaan berjalannya sistem pemerintahan.
4. Apabila terjadi suatu masalah dalam pengambilan keputusan, hal ini dapat segera dirundingkan dan diselesaikan tanpa memakan banyak waktu.
Kekurangan Demokrasi Parlementer:
1. Jabatan lembaga eksekutif (kabinet) bergantung pada dukungan parlemen.
Hal ini suatu waktu dapat berakibat buruk bagi kabinet karena bisa dijatuhkan oleh parlemen.
Baca Juga: Materi IPS Kelas 9 SMP: Sejarah Sistem Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno
2. Periode pemerintahan eksekutif enggak selalu berjalan sesuai suara dari parlemen.
3. Waktu pelaksanaan Pemilu (Pemilihan Umum) enggak pasti dan selalu berubah-ubah.
4. Eksekutif berpotensi mengendalikan parlemen.
5. Parlemen dijadikan wadah kaderisasi para calon eksekutif.
Artinya, parlemen dimanfaatkan untuk mengisi jabatan eksekutif.
Nah, itu dia, Kids, pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari sistem Demokrasi Parlementer yang perlu kamu ketahui.
Semoga bermanfaat!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Putu Bagoes |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar