GridKids.id - Kids, apakah kamu salah satu penggemar kudapan es pisang ijo?
Ketika membayangkan sajian berbuka puasa yang tak hanya manis tapi juga punya tampilan yang cantik, es pisang ijo mungkin terlintas dalam benakmu.
Yap, sajian khas Makassar, Sulawesi Selatan, ini adalah salah satu kudapan tradisional yang punya banyak penggemar karena rasanya yang mudah diterima oleh lidah banyak orang.
Hidangan ini terbuat dari buah pisang (raja, kepok, dan ambon) yang sudah matang dan dibalut dalam adonan tepung beras yang dicampur dengan santan dan air daun pandan sehingga kulitnya berwarna hijau dan memiliki aroma khas pandan yang harum.
Selain itu, sajian ini juga dilengkapi dengan bubur sumsum yang gurih lalu dilengkapi dengan sirup merah dan susu kental manis sebagai penyempurna hidangan ini.
Perpaduan rasa yang saling melengkapi ini lalu dilengkapi dengan es serut yang semakin mempercantik tampilan kudapan ini.
Tak hanya menyegarkan sajian ini bisa dibilang cukup mengenyangkan dengan berbagai isian atau kondimennya, nih, Kids.
Sajian ini juga bisa dibuat di rumah dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di toko atau pasar tradisional.
Lalu, seperti sejarah dari kudapan tradisional khas Makassar ini? Simak uraian lengkapnya di bawah ini, ya.
Baca Juga: Kreasi Resep Es Buah Berbahan Alpukat, Segar dan Cocok Dinikmati Saat Cuaca Panas
Asal Mula Es Pisang Ijo
Meski enggak bisa dipastikan sejak kapan kudapan ini mulai banyak dikonsumsi masyarakat Makassar, bahan-bahannya disebut sudah digunakan sejak lama.
Dalam buku Pisang: Budi Daya, Pengolahan, dan Prospek Pasar, karya Suyanti Satuhu dan Ahmad Supriyadi, pisang sudah digunakan sejak manusia ada.
Namun, budidayanya baru dimulai ketika manusia mulai mengenal budaya bertani dan menetap.
Pisang berasal dari kawasan Asia Tenggara, dan beberapa daerah di Indonesia khususnya di Pulau Jawa merupakan penghasil pisang terbesar di negara ini.
Sedangkan untuk wilayah luar Jawa, Sulawesi Selatan adalah daerah yang paling banyak memproduksi pisang.
Sedangkan, es baru masuk ke kawasan nusantara pada akhir abad-19 di Batavia. Awalnya es digunakan sebagai pelengkap sajian jamuan untuk orang-orang Belanda.
Es dulunya menjadi lambang kemapanan untuk keluarga-keluarga yang hidup di Batavia, karena es harus didatangkan dari luar negeri dengan harga yang sangat mahal.
Namun, sejak orang-orang Eropa membangun pabrik pembuatan es di beberapa lokasi di Pulau Jawa, keberadaan es sudah menjadi bagian yang enggak bisa dilepaskan dari kehidupan tropis masyarakat nusantara.
Es Mulai Masuk Ke Makassar
Pabrik es di wilayah Hindia Belanda makin masif setelah orang-orang Tionghoa mulai mendirikan pabriknya sendiri.
Dari sinilah penyebaran es bisa sampai ke Makassar yang ketika itu sudah memiliki jaringan dagang dengan Jawa sejak abad-17.
Hingga dua abad setelahnya jaringan perdagangan makin intensif setelah pelabuhan Makassar ditetapkan sebagai pelabuhan bebas oleh pemerintah kolonial Belanda.
Setelah es batu masuk ke wilayah Makassar, pisang mulai diolah dengan cara berbeda yaitu dibuat menjadi kreasi es pisang ijo.
Namun, awalnya kudapan ini enggak senikmat yang dikenal saat ini. Hal itu karena dulunya kudapan ini enggak langsung menggunakan pemanis seperti sirup atau susu kental manis.
Nah, itulah uraian tentang sejarah kudapan es pisang ijo khas Makassar yang banyak digemari orang. Setelah membacanya, kamu jadi tertarik mencobanya juga enggak, nih, Kids?
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar