GridKids.id - Kids, pernahkah kamu memerhatikan ketika kamu mengusap bagian kepala kucing mereka akan terlihat nyaman dan begitu manja padamu?
Kucing akan menunjukkan reaksi yang berbeda-beda ketika kepalanya dibelai penuh perhatian oleh pemiliknya.
Beberapa kucing akan mengeluskan kepalanya pada tangan manusia yang membelainya.
Hal ini terjadi karena di antara semua bagian tubuh yang bisa dijangkaunya, kucing enggak bisa menjangkau puncak kepalanya sendiri.
Sehingga ketika pemiliknya melakukannya, kucing sangat menyukainya.
Ketika kucing masih kecil, induk kucing punya kebiasaan menjilat dahi anak kucing sebagai bentuk perhatiannya.
Jadi ketika pemilik kucing melakukannya, kucing akan teringat dengan kenangan masa kecilnya. Perilaku ini membantu kucing merasa tenang dan nyaman.
Belaian pada kepala kucing bisa membantu hewan ini menjangkau dan merawat area tubuh yang enggak bisa dijangkaunya sendiri.
Lalu, apa yang terjadi ketika pemilik kucing mengelus kepala kucingnya? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini, ya.
Baca Juga: Percaya Diri Hingga Merasa Ketakutan, Inilah 6 Arti Gerakan Ekor Kucing
Terdapat Kelenjar Aroma di Kepala Kucing
Kelenjar aroma kucing terdapat di kepala, bagian pangkal telinga, bagian dagu, dan pipinya.
Jadi ketika pemilik kucing membelai sayang bagian itu, kucing akan merasa sangat disayangi.
Jika kucingmu suka menggosokkan kepalanya pada tubuhmu, berarti kucing sedang menyebarkan aromanya.
Sama halnya seperti ketika kamu membelai kepalanya, kucing sedang menandai bahwa kamu adalah miliknya.
Kamu bisa meluangkan waktu untuk membelai dan memberi pada perhatian pada kucingmu.
Pastikan enggak terlalu kasar atau keras saat mengelusnya, karena hal itu bisa membuat kucingmu merasa enggak nyaman.
Biasanya ketika mereka enggak nyaman, kucing akan menunjukkan reaksi seperti menggeram, mendesis, atau menggerak-gerakkan ekornya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar