Sosial media untuk anak-anak disarankan berkaitan dengan konten-konten inspiratif dan positif untuk mendorong anak memperoleh sumber edukasi untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
Namun, menurut Kak Fathin, tujuan dari pembuatan dan penggunaan sosial media perlu dipastikan dan tetap dalam pengawasan orang tua.
Tetap ada risiko lebih besar bagi anak-anak karena konten yang ada di sosial media begitu beragam dan mungkin enggak selalu aman dan bisa diakses oleh mereka.
Hal ini berpotensi merusak karakter anak di masa depan dan jika sudah ada bibit-bibitnya akan semakin susah untuk dihalau.
Peran orang tua sangat diperlukan untuk memastikan anak berada dalam aturan yang jelas dan konsisten kaitannya dengan akses sosial media.
Aturan yang dibuat orang tua bertujuan untuk menjaga anak dari dampak-dampak negatif sosial media yang bisa berefek jangka panjang bagi anak, salah satunya kecanduan sosial media.
Meski pada kenyataannya kecenderungan ini enggak hanya bisa menyerang anak-anak, ada baiknya jika sejak dini anak-anak sudah memiliki batasan yang jelas agar mereka terbiasa bijak dan bisa mengontrol dirinya.
Perkembangan teknologi bagaimana pun juga akan menjangkau anak-anak pada akhirnya, namun jika anak-anak senantiasa dibekali orang tuanya dengan nilai-nilai yang baik mereka akan bisa memanfaatkan segala kemudahan teknologi dengan tepat guna.
Baca Juga: Bagaimana Menggunakan Sosial Media yang Sehat untuk Anak-Anak?
Dampak Anak Akses Sosial Media Tanpa Pengawasan Orang Tua
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan orang tua enggak bisa sepenuhnya mengawasi anak-anak dalam penggunaan gadget atau sosial medianya.
Source | : | Wawancara |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar