Dilansir dari hellosehat.com, beberapa penelitian menunjukkan bahwa FoMO bisa membuat seseorang merasa terputus dari orang lain dan merasa enggak puas dengan kehidupannya.
Ketika terlalu banyak mengakses sosial media dan melihat apa yang orang lain lakukan dan dokumentasikan di sana, seseorang bisa mempertanyakan eksistensi dan kemampuan dirinya dalam menjalani hidupnya.
Hal ini bisa membuat seseorang mempertanyakan tentang arti hidup yang ideal, lama kelamaan hal ini akan membuat seseorang merasa cemas hingga stress berlebihan.
Ketika seseorang merasa stres, ada banyak produksi hormon penting tubuh yang menjadi terganggu. Hal ini tentu akan berpengaruh pada kesehatan tubuh dan mental seseorang.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami FoMO adalah membatasi akses sosial media pribadi sebagai kegiatan selingan setelah semua kewajiban dilaksanakan.
Perlu juga menyadari bahwa kehidupan di sosial media bukanlah kehidupan nyata yang seharusnya enggak terlalu mengganggu kita.
Lebih baik untuk fokus ke hal-hal yang kita lakukan di dunia nyata, seperti melakukan hobi atau kegiatan yang membuat kita lebih produktif.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar