Penelitian lain juga menyebut kalau terapi musik bisa memainkan peranan penting dalam pengobatan pasien dengan kondisi kronis.
Seperti dalam tinjauan World Journal of Psychiatry yang mengungkapkan terapi musik bisa jadi pengobatan efektif untuk seseorang dengan gangguan mood yang berkaitan dengan saraf otak.
Seperti pada penderita parkinson, demensia, stroke dan multiple sclerosis.
Berdasarkan tinjauan melalui 25 kali percobaan, para peneliti menyimpulkan musik adalah terapi yang valid dalam mengurangi depresi dan kecemasan yang meningkatkan suasana hati, hingga kualitas hidup pasien.
Dilaporkan dalam uji coba mana pun, menjadikan musik sebagai terapi pengobatan juga termasuk minim efek samping.
Barry Goldstein, seorang musisi juga sudah mempelajari efek getaran musik selama lebih dari 25 tahun.
Ia mengatakan kalau musik berdampak besar pada perubahan di otak.
Musik bisa menstabilkan emosi sampai memicu koneksi saraf baru.
Terapi musik dalam pengobatan nyeri kronis
Beberapa rancangan intervensi musik sebagai terapi pada pasien nyeri kronis dilakukan dengan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan spesifik pasien.
Sejumlah kegiatan yang dimaksud adalah mendengarkan musik, membuat musik, bernyanyi bersama, menulis lagu, membahas musik dan lirik serta menggunakan musik untuk berimajinasi serta meditasi.
(Penulis: Dinno Baskoro)
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Danastri Putri |
Editor | : | Danastri Putri |
Komentar