GridKids.id - Kids, salah satu kuliner populer khas Jawa Timur adalah Rawon. Pernahkah kamu menyantapnya?
Sajian berkuah yang unik karena memiliki warna hitam pekat ini dikenal kelezatannya, tak hanya bagi orang Indonesia saja tapi juga sampai ke mancanegara, lo.
Warna kuah yang hitam pada sajian rawon berasal dari buah Kluwak (Pengium edule) yang dihaluskan bersama dengan beragam rempah yang direbus bersama potongan daging sapi berlemak dan daging urat yang bertekstur kenyal.
Di Jawa Timur ada beberapa kedai atau depot makan yang populer dengan sajian rawonnya, seperti Rawon Setan di Surabaya, Rawon Tessy di Malang, Rawon Nguling dari Probolinggo, dan Pecel Rawon di Banyuwangi.
Saking populernya pada Februari 2021 lalu, rawon menempati posisi pertama sebagai sup terenak se-Asia tahun 2020 versi TasteAtlas.
Survei itu mengurutkan 12 menu sajian berkuah/ sup paling lezat seantero benua Asia.
Rawon tak masuk jajaran itu sendirian karena kuliner Indonesia lain juga ikut masuk daftar, yaitu Gulai Cincang (Ranking ke-3) dan Sayur Asem (Ranking ke-12).
Rawon yang mulanya merupakan sajian tradisional dan melekat dengan sajian rakyat menjadi berkembang pesat dan juga digemari oleh kalangan bangsawan kerajaan.
Namun, meski sudah sangat populer sebagai kuliner yang lezat, belum diketahui dengan jelas tentang sejarah atau asal-usul dari sajian rawon ini.
Baca Juga: Asal-Usul Gado-Gado, Sarapan Sehat dan Mengenyangkan Khas Betawi
Berikutnya akan dijelaskan tentang fakta menarik dari sajian rawon khas Jawa Timur ini. Yuk, langsung simak uraian lengkapnya di bawah ini, Kids.
Fakta Menarik Kuliner Rawon
Sebuah catatan sejarah menunjukkan bahwa sajian rawon sudah ada dan dikonsumsi masyarakat sejak 1000 tahun yang lalu.
Hal tersebut tercantum dalam prasasti Taji (901 M) yang ditemukan di dekat Ponorogo Jawa Timur. Dalam prasasti itu, rawon disebut dengan rarawwan (sayur rawon).
Karena dicatat pada sebuah prasasti, bisa disimpulkan bahwa sajian ini disantap oleh kalangan kerajaan yang mengeluarkan prasasti Taji itu.
Ada anggapan bahwa rawon yang sangat populer awalnya merupakan makanan rakyat, yang kemudian menjadi digemari juga oleh kalangan kerajaan.
Bukti sejarah tentang keberadaan rawon sebagai santapan kuliner kerajaan juga datang dari catatan dalam Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni, yaitu catatan resep koleksi Istana Mangkunegaran Surakarta yang dicetak pada 1926.
Sudah disebutkan bahwa sajian rawon identik dengan warna kuahnya yang hitam dan punya aroma khas.
Tampilan itu berasal dari bahan bernama kluwak yang berasal dari pepohonan liar yang bijinya sering dijadikan bahan bumbu dapur oleh masyarakat Nusantara.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Kuliner Sate, Sajian Ikonik Resep Warisan Nusantara
Kluwak harus diolah dengan benar karena jika enggak dibuat dengan cara yang tepat bisa menyebabkan kontaminasi zat-zat bahaya bagi tubuh.
Rawon biasanya dinikmati bersama nasi putih, dilengkapi dengan tauge, bawang goreng, telur asin, kerupuk udang, dan perasan jeruk nipis.
Bagi mereka yang menggemari cita rasa pedas, tentunya bisa menambahkan sambal terasi yang semakin melengkapi cita rasa rawon yang kaya rasa ini.
Tak hanya tampilannya yang kompleks dan unik, cita rasa rawon juga tentunya lezat banget nih, Kids.
Itulah kenapa sajian ini bisa dinobatkan sebagai sup paling enak se-Asia tahun lalu. Wah, jadi enggak sabar ingin mencoba rawon juga, ya!
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ayu Ma'as |
Editor | : | Regina Pasys |
Komentar